"Berkisah mengenai Britt Reid (Rogen), seorang pemuda berusia 28 tahun yang memiliki hobi untuk bersenang-senang, dan baru saja mendapatkan tanggung jawab besar setelah kematian sang ayah, James Reid (Tom Wilkinson): mengelola harian The Daily Sentinel yang merupakan salah satu harian terbesar dan paling kritis editorialnya di Amerika Serikat. Hal ini tentu merupakan masalah besar bagi Britt yang sama sekali tidak tertarik untuk terjun di dunia jurnalisme. Britt kemudian bertemu dengan Kato (Chou), mantan teknisi ayahnya, yang ternyata memiliki kemampuan luar biasa dalam menangani berbagai jenis mesin. Melihat kemampuan Kato, Britt kemudian mengajaknya untuk bekerjasama untuk memerangi kejahatan di kota tersebut, namun dengan kostum penjahat sehingga mereka dapat memasuki dunia kejahatan lebih dalam lagi dan menggunakan nama The Green Hornet dalam aksi mereka.
Setelah beberapa aksi sporadis, yang menyebabkan nama mereka mulai dikenal dan menjadi liputan luas di berbagai media massa, Benjamin Chudnofsky (Christoph Waltz), seorang mafia Rusia yang selama ini menjadi orang yang paling ditakuti di dunia kriminal Los Angeles, mulai merasa terganggu dengan keberadaan The Green Hornet. Chudnofsky dan kawanannya mulai menyusun rencana agar mereka dapat melenyapkan seseorang yang ia anggap ingin mengambil alih posisinya. Walau pada awalnya Chudnofsky berhasil disudutkan oleh The Green Hornet, namun dalam sebuah pertemuan yang merupakan sebuah jebakan, kini Britt dan Kato berada di posisi yang sulit. Kini, tergantung kerjasama mereka untuk dapat kembali menyudutkan Chudnofsky dan mengalahkannya dengan telak."
sumber: http://amiratthemovies.wordpress.com/2011/01/31/review-the-green-hornet-2011/
sumber: http://amiratthemovies.wordpress.com/2011/01/31/review-the-green-hornet-2011/
The Green Hornet merupakan film yang telah diadaptasi ke dalam serial telivisi di tahun 1966 - 1967 dan menempatkan Bruce Lee pada karakter Kato dan akhirnya mengantarkan Mr. Lee ke puncak kesuksesan aktingnya di Hollywood pada kala itu. Untuk saat ini Jay Chou lah yang memerankan tokoh Kato, dan dia pasti juga memiliki pengharapan yang sama dengan Mr. Lee pada saat memerankan tokh Kato. Kemampuan akting Chou dalam film ini menurut saya memang tidak mengherankan jika dia mampu memainkan karakter Kato dengan baik. Di beberapa film Chou lainnya kita telah melihat dia bermain dengan menunjukkan kemampuan bela dirinya. itu untuk hal bela diri, tapi bagaimana dengan aspek-aspek lainnya? Chou bermain lebih baik dari pada Seth Rogen yang berperan sebagai Britt Reid/The Green Hornet. Rogen memang tidak bisa dikatakan mengecewakan juga dalam filmnya kali ini, tapi dia memang kurang dapat menyelami lebih dalam karakter Reidd dengan lebih baik. Walau begitu, saya tetap masih selalu tertawa di setiap adegan konyol yang dilakukan oleh Reid sendiri maupun bersama-sama dengan Kato. Hal ini dikarenakan Rogen sendiri telah bermain di beberapa film komedi sebelumnya seperti You, Me, and Dupree (2006); Knocked Up (2007); dan Funny People (2009). Selain sudah bermain di beberapa film komedi, Rogen juga sudah beberapa kali pula mengisi suara karakter film kartun yang lucu-lucu, antara lain Shrek the Third sebagai ship captain, Horton Hears A Who! sebagai Morton, dan Kung Fu Panda sebagai Mantis. Kegagalan Rogen di sini hanya sebatas kurangnya chemistry yang dia bangun bersama dengan Jay Chou. Padahal mereka dipasangkan untuk saling membantu dan dibutuhkan chemistry yang lebih dalam agar dapat memberikan akting yang semakin maksimal dan memperkuat jalan cerita film ini sendiri.
Christoph Waltz dan Cameron Diaz juga telah membantu mengangkat keseluruhan jalan cerita film ini. Sayangnya karakter mereka juga terlihat seperti sekedar ditempelkan saja agar semakin membuat Reidd dan Kato memiliki lika-liku konflik yang lebih banyak. Diaz dan Waltz akan lebih bagus jika diberikan porsi yang lebih besar untuk mengeksplor karakter mereka.
Visual efek yang diberikan dalam film ini juga tidak ada yang 'wah'. Semuanya terisi dengan sewajarnya dan senormalnya. Begitu juga dengan teknik pengambilan gambarnya. Sedangkan dialog-dialog yang ada dalam The Green Hornet terasa ringan dan mudah untuk dipahami oleh penonton, walau kurang dalam menyelami setiap karakternya.
Dengan mendudukkan Michel Gondry di bangku sutradara dan Seth Rogen & Evan Goldberg sebagai penulis naskah wajar saja jika banyak orang mengharapkan sesuatu yang lebih dari The Green Hornet. Namun film ini justru tetap hadir dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Bagi anda yang menginginkan tontonan ringan dan menyenangkan serta menghibur, maka The Green Hornet patut anda saksikan.
Happy Watching...
Tweet
0 komentar:
Posting Komentar