REVIEW: BLUE VALENTINE (2010)

Sabtu, 12 Februari 2011

|


Blue Valentine merupakan film romansa rumah tangga. Bukan hanya sekedar kisah percintaan yang selama ini banyak kita dapatkan dari berbagai film romansa cetakan Hollywood. Blue Valentine berani hadir dengan romansa yang lebih fresh dan keluar dari 'jalan yang biasa'. Bahkan Ryan Gosling merekomendasikan film ini wajib ditonton oleh mereka yang rumah tangganya sedang mengalami masalah, terutama masalah kejenuhan.

Blue Valentine mendapatkan rating R (Resctricted) alias terbatas yang dikhususkan bagi penonton dewasa. Lembaga Sensor Film (LSF) Amerika Serikat setuju melabelkan film ini dengan rating R. Setelah sebelumnya rating NC-17 menjadi perdebatan di lembaga tersebut. Hal ini dikarenakan adegan dalam film banyak yang berbau seksual. Bahkan terdapat adegan seks oral yang dilakukan Williams ke Gosling.

Disutradarai dan ditulis skripnya oleh Derek Cianfrance, film ini menampilkan dua nominator Oscar. Blue Valentine telah dirilis sejak 29 Desember 2010 lalu.

"Blue Valentine berkisah tentang sepasang suami istri, yaitu Dean (Ryan Gosling) dan Cindy (Michelle Williams) yang sedang mengalami kejenuhan hingga di titik yang paling parah. Dean hanya bekerja serabutan. Dia pernah bekerja sebagai pengangkut barang-barang untuk orang-orang yang pindahan hingga menjadi tukang cat. Namun Dean memiliki cinta yang penuh dan tulus untuk keluarganya. Sedangkan Cindy yang bekerja sebagai perawat dan mendapatkan promosi naik jabatan membuat dia merasa bosan dengan Dean yang tidak memiliki pekerjaan tetap.
Hingga suatu saat, Dean yang merasakan terdapat masalah dalam rumah tangganya dan memaksa dia untuk segera bertindak agar dia dapat menyelamatkan rumah tangganya dengan Cindy. Mereka menitipkan anak mereka, Frankie (Faith Wladyka), ke rumah orangtua Cindy. Setelah menitipkan Frankie, Dea mengajak Cindy untuk pergi berlibur menginap di sebuah penginapan. Saat di perjalanan, mereka sempat berhenti di sebuah pasar swalayan. Cindy pergi ke sana untuk membeli berbagai macam makanan dan minuman untuk dia dan Dean. Saat di pasar swalayan itu Cindy bertemu dengan Bobby (Mike Vogel) yang merupakan mantan pacarnya. Setelah selesai berbelanja, Cindy kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan dan menceritakan kepada Dean kalau dia baru saja bertemu dengan Bobby. Dean merasa marah dan cemburu.
Sesampainya di penginapan, Cindy melakukan kewajibannya hanya dikarenakan dia masih berstatus seorang istri, bukan dengan perasaan sayang dan cinta terhadap suaminya. Dean yang merasakan hal itu merasa sangat frustasi dan marah. Pagi-paginya, Cindy pergi diam-diam untuk berangkat kerja. Dean yang baru saja bangun dari tidur segera emosi melihat istrinya sudah tidak ada di penginapan tersebut. Dean pun segera menyusul Cindy ke tempat kerjanya. Di sana mereka terlibat pertengkaran yang hebat dan menentukan nasib pernikahan mereka untuk ke depannya."

Film memiliki alur maju mundur (masa lalu - masa kini). Kita bukan hanya diperlihatkan segalam macam masalah yang ada pada masa kini, tapi juga diberikan gambaran mengenai yang terjadi pada Dean dan Cindy di masa lalu, di masa di mana mereka belum menikah. Di mulai dari awal pertemuan mereka hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Semua penggambaran yang ada dalam film ini membuat penonton menjadi lebih mudah mengikuti perkembangan hubungan Dean dengan Cindy.

Gosling sangat berhasil memunculkan emosi yang natural dari Dean. Dia bermain sebagai seorang pria yang telah memasuki usia matang, memiliki rumah tangga yang baik, namun dia tidak memiliki pekerjaan tetap. Dia selalu berada di rumah, mengurus dan menemani Frankie dan selebihnya dihabiskan untuk mabuk-mabukan di rumah. Semua yang dilakukan Gosling dalam film ini terasa sangat natural dan berjalan apa adanya, terutama kasih sayang yang dia curahkan untuk keluarganya. Dia terlihat sangat menyayangi Frankie. Hal ini berjalan konsisten hingga film berakhir. Semua permasalahan yang dia hadapi dengan istrinya tidak mengganggu kasih sayang yang dia berikan kepada Frankie.

Sedangkan Williams juga bermain sangat baik. Ya, dia memerankan karakter Cindy dan berhasil menghidupkan karakter tersebut. Michelle Williams yang sebelumnya sudah pernah memerankan karakter ibu rumah tangga yang frustasi dikarenakan ternyata suaminya adalah seorang gay di Brokeback Mountain (2005), terlihat tidak mengalami kesulitan dalam memerankan karakter Cindy yang juga merupakan ibu rumah tangga yang ternyata memiliki dan menyimpan segudang masalah dan emosi yang sulit. Williams berhasil menghidupkan karakter Cindy dengan ekspresi wajahnya, sorotan matanya, cara berbicaranya, hingga gerak tubuhnya yang berusaha menunjukkan emosi yang sulit untuk dikatakan. Hal ini berhasil membuat penonton menjadi ikut berempati dengan karakter Cindy. Bahkan kita dapat melihat dengan jelas perubahan emosi Cindy muda ke Cindy yang telah berkeluarga. Perubahan emosi yang sangat drastis menurut saya. Michelle Williams berhasil menampilkan emosi yang saling bertentangan itu dengan sangat baik. Ketika Cindy masih muda, dia terlihat begitu ceria, bebas, menyenangkan, manis, dan terbuka. Namun ketika Cindy sudah memasuki dunia rumah tangga, semua emosi itu terasa seperti meluap begitu saja. Kita tidak akan melihat Cindy yang seperti dulu lagi, karena Cindy yang di masa kini adalah Cindy yang serius bahkan cenderung kaku, dewasa, berorientasi pada karir, dan frustasi dengan kehidupan rumah tangganya.

Saya merasa puas dengan sinematografinya yang mampu mengangkap dan menampilkan dengan sangat baik apa yang sedang terjadi dalam setiap adegan. Selain itu score dan soundtrack-nya pun terasa membius saya untuk lebih menikmat lagi setiap adegan. Ryan Gosling pun ternyata turut menyumbangkan dua lagu yang ditulis dan ditampilkan sendiri oleh dirinya.

Dalam Blue Valentine, kita hanya dipusatkan oleh dua karekter utamanya, yaitu Cindy dan Dean. Karakter-karakter lain yang hadir di sini hanya sebagai pelengkap dan penjelas di setiap adegannya. Kehadiran karakter lain dalam film ini terasa tetap penting walaupun mereka hanya mendapatkan porsi yang kecil. Namun tanpa kehadiran karakter lain ini Blue Valentine tidak akan dapat menggambarkan sebaik ini mengenai apa yang terjadi dan dirasakan oleh Cindy maupun Dean.

Setelah selesai menonton film ini, saya jadi berpikir bahwa apa yang dialami oleh rumah tangga Dean dengan Cindy ternyata sangat lumrah dan pasti banyak orang yang merasa serupa dengan dua karakter utama tersebut. Dengan menonton film ini, saya menjadi mendapatkan gambaran mengenai bagaimana kehidupan rumah tangga jika sudah berada di titik kejenuhan yang paling parah. Orang yang baru berpacaran saja sudah sering merasa bosan dengan pasangannya, apalagi orang yang sudah memutuskan untuk berumah tangga. Mereka yang sudah berjanji dalam ikatan yang suci dan sakral untuk hidup saling setia dan mencintai sampai akhir hayat. Pasti akan lebih mengalami dinamika kehidupan yang lebih dahsyat dari pada orang yang baru sampai pada tahap berpacaran. Akhirnya saya pun tersadar bahwa untuk meperbaiki hubungan yang sudah rapuh ini dibutuhkan kerjasama yang baik dan kompak dengan pasangan serta mengingat kembali komitmen awal ketika menjalani hubungan.

Bagi anda yang menginginkan tontonan down to earth, tidak menjual khayalan, maka Blue Valentine merupakan film yang paling tepat untuk disaksikan.

Happy Watching...





0 komentar:

Posting Komentar

It's About What???

2006 (3) 2007 (1) 2008 (5) 2009 (4) 2010 (37) 2011 (43) 3D (4) Academy Awards (2) Action (13) Adam Sandler (1) Adventure (1) Alex Pettyfer (1) Amanda Seyfried (3) Amber Heard (2) Amy Adams (1) Andrew Garfield (1) Angelina Jolie (1) Anne Hathaway (2) Ashton Kutcher (1) Asian (6) Ben Affleck (2) Ben Stiller (1) Biography (4) Blake Lively (1) Bruce Willis (2) Cam Gigandet (1) Cameron Diaz (1) Chloë Moretz (1) Chris Cooper (1) Chris Pine (1) Christian Bale (1) Christina Aguilera (1) Christina Ricci (1) CIA (1) Colin Firth (1) Comedy (10) Crime (11) Dakota Fanning (1) Dance (1) Daniel Radcliffe (1) Denzel Washington (1) Documenter (1) Drama (49) Drew Barrymore (2) Dustin Hoffman (1) Dwayne Johnson (1) Education (1) Emma Roberts (1) Emma Watson (1) Erotic (1) Facebook (2) Family (16) Fantasy (11) Fiction (4) Game (1) Game Online (1) Geoffrey Rush (1) Gerrard Butler (1) Halle Berry (1) Han Ji-Hye (1) Hayden Panettiere (1) Helena Bonham-Carter (1) History (1) Horror (20) India (1) Jake Gyllenhaal (1) Jalan-jalan (1) Jason Statham (1) Jennifer Aniston (1) Jennifer Lopez (1) Jepang (2) Jesse Eisenberg (2) Jessica Alba (1) Johny Depp (1) Josh Duhamel (1) Julia Roberts (1) June (1) Justin Long (2) Justin Timberlake (1) Kate Beckinsale (1) Katherine Heigl (1) Keira Knightley (1) Kevin Costner (1) Kristen Bell (2) Lee Chun-Hee (1) Lee Hwi-Hyang (1) Leighton Meester (1) Liam Neeson (1) Life As We Know It (2) Lippo Cikarang (1) Little Fockers (1) Logan Lerman (1) Ludacris (1) March (1) Mark Wahlberg (1) Mark Zuckerberg (1) Mary-Kate Olsen (1) Michelle Williams (1) Mila Kunis (1) Morgan Freeman (1) Movie (64) Movie Release (3) MTV Movie Awards (1) Musical (1) Mystery (11) Naomi Watts (1) Natalie Portman (2) Nicholas Cage (1) Nicole Kidman (1) November (1) Oscar (2) Owen Wilson (2) Psikologis (3) Ray Winstone (1) Rebeca Hall (1) Review (61) Robert De Niro (2) Romance (14) Rosario Dawson (1) Rupert Grint (1) Russel Crowe (1) Ryan Gosling (1) Ryan Reynolds (1) Sam Rockwell (1) SciFi (3) Sean Penn (1) South Korea (3) Sport (1) Synopsis (10) Thailand (1) Thriller (25) Tommy Lee Jones (1) Vanessa Hudgens (1) Waterboom (1)

Count Me In....

Diberdayakan oleh Blogger.
 
blog-indonesia.com