REVIEW: HANNA (2011)

Kamis, 16 Juni 2011

|

Tidak disangka seorang Joe Wright mampu membuat gebrakan baru dan keluar dari zona amannya dengan menampilkan sebuah sajian film yang fantastis. Kemampuan Wright dalam mengarahkan film-film drama dan romantis sudah dia tunjukkan melalui beberapa karyanya yang sangat dikenal khalayak luas, seperti Pride & Prejudice (2005), Atonement (2007), dan The Soloist (2009). Semua film itu mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari para kritikus film , kecuali The Soloist yang dianggap masih kurang cukup baik dibandingkan dengan dua judul film lainnya.

Dalam menggarap film Hanna kali ini Joe Wright kembali menggaet bintang yang sebelumnya juga sudah pernah bekerjasama dengan dirinya, yaitu Saoirse Ronan. Ronan sendiri sebelumnya juga sudah pernah membintangi film-film yang bisa dikatakan cukup berat untuk bintang seusianya, seperti The Lovely Bones (2009) dan yang ter-gress adalah ketika dia membintangi The Way Back (2010). Bagi Anda yang sudah pernah menonton film-film tersebut pasti mengetahui kalau Ronan memiliki bakat yang luar biasa dalam dunia akting dan dia hanya tinggal menunggu diajak oleh sutradara hebat yang dapat mengeluarkan dan menampilkan kemampuan aktingnya yang luar biasa. Kini nyatanya Saoirse Ronan kembali bertemu dengan Joe Wright yang mampu mengeluarkan dan menampilkan kemampuan aktingnya yang sangat memukau.

"Seekor rusa salju tidak menyadari bahwa dirinya sedang diintai oleh Hanna Heller (Saoirse Ronan) untuk diburu. Ketika sampai di waktu yang tepat maka Hanna langsung menembakkan busur panahnya ke arah rusa itu. Rusa yang tertembak pun langsung berusaha melarikan diri dengan susah payah karena tubuhnya terkena tembakan. Hanna yang megetahui sasarannya masih hidup segera berlari menghampirinya dan terpaksa langsung menembak mati rusa itu.
Hanna tinggal hanya bersama dengan ayahnya, Erik Heller (Eric Banna), yang merupakan mantan anggota CIA. Kini mereka memilih untuk tinggal di daerah pedalaman Finlandia yang selalu diselimuti oleh salju dan jarang terkena sinar matahari. Inilah yang membuat kulit Hanna menjadi sangat pucat, walau begitu Hanna merupakan seorang gadis tangguh yang selama ini telah dilatih oleh ayahnya. Erik melatih Hanna untuk menjadi assassin yang sempurna di umurnya yang masih belia. Dia juga membekali Hanna dengan kemampuan beladiri dengan senjata maupun tanpa senjata, bahkan Erik juga mengajarkan Hanna berbagai macam bahasa.
Tibalah saatnya Erik memberikan tugas kepada Hanna untuk membunuh seorang agen CIA korup yang bernama Marissa (Cate Blanchett). Hanna sudah sempat tertangkap oleh para agen CIA ketika dia sedang seorang diri berada di rumahnya. Mereka tidak dapat menahan Hanna cukup lama karena Hanna berhasil kabur dan meloloskan dirinya dari sarang CIA. Jadilah Hanna berkeliling Eropa guna menghindari kejaran CIA dan mencari jati dirinya yang sesungguhnya.
Dalam masa pelariannya itu Hanna bertemu dengan seorang gadis centil seumurannya yang sedang berlibur bersama dengan keluarganya. Semakin lama Hanna semakin dekat dengan gadis itu dan keluarganya, namun Hanna menyadari kalau keselamatan keluarga itu jadi ikut terancam karena dirinya. Akhirnya Hanna memutuskan untuk memisahkan diri dari rombongan keluarga itu dan kembali mencari jati dirinya. Semakin lama keselamatan Hanna semakin berbahaya pula, karena kini bukan hanya dirinya saja yang diincar untuk ditangkap oleh CIA, keselamatan ayahnya juga sedang diujung tanduk."

Selesai menyaksikan Hanna saya merasa sangat puas dengan sajian yang diarahkan oleh Joe Wright. Dia benar-benar berhasil keluar dari zona amannya selama ini dan membuktikan bahwa dirinya mampu membawakan sebuah film action thriller dengan memenuhi semua ekspektasi dari para penikmat genre film ini. Tentu saja Wright tidak bekerja sendirian, semua pihak yang terlibat dalam film ini mampu membawa film ini menjadi suatu suguhan yang mengesankan bagi para penontonnya.

Dengan alur cerita yang terasa pas, tidak terlalu cepat dan juga lamban, serta ditambah dengan teknik pengambilan gambar, sinematografi, dan musik score yang ciamik sangat membantu visualisasi film ini menjadi sangat terasa feel-nya. Joe Wright tidak hanya menggambarkan sisi liar dan buasnya Hanna saja, tapi dia juga berhasil menampilkan sisi lembut dan manusiawi yang ternyata masih ada dalam diri Hanna. Di beberapa adegan Wright mampu membuat penonton juga merasakan sisi kemanusiaan dari seorang Hanna yang selama ini lebih dicitrakan sebagai seorang assassin yang terlatih dengan sempurna. Hebatnya lagi adalah Wright tidak membuat film ini menjadi terlalu dramatis ketika dia mencoba menampilkan sisi lembut dari seorang Hanna. Padahal jika dilihat dia mempunya kesempatan untuk membuat film ini menjadi lebih mellow ketika menampilkan sisi lembut tersebut.

Akting dari para pemainnya pun terhitung sangat sukses. Eric Bana mampu membawakan karakter seorang ayah yang berhasil melatih putrinya menjadi seorang assassin dan bagaimana dia juga berusaha untuk melindungi Hanna dari kejaran para agen CIA. Karakter seperti ini mungkin emmang bukan hal baru lagi bagi Bana yang sebelumnya juga sudah pernah bermain dalam film-film aksi, seperti Black Hawk Down (2001), Hulk (2003), Troy (2004), dan Star Trek (2009). Sedangkan Cate Blanchett yang memerankan seorang agen CIA korup yang diburu oleh Hanna juga mampu menampilkan kualitasnya dengan baik. Blanchett selama ini dikenal baik sebagai aktris yang sudah sangat terbiasa dengan film drama. Kali ini Blanchett juga mencoba untuk keluar dari zona amannya dengan bermain di film aksi. Yaaa...memang tidak seberapa sih aksi yang dia tampilkan dalam film ini, tapi cukup lumayan lah dapat melihat Blanchett menggunakan senjata api dengan cukup baik.

Satu tokoh yang tentu saja menjadi pusat perhatian dari film ini adalah Hanna yang diperankan oleh Saoirse Ronan. Dari beberapa film sebelumnya yang juga sudah pernah dibintangi olehnya saya merasa suatu saat dia akan menjadi it girl dalam industri ini. Jelas tidak mudah untuk memerankan karakter Hanna, dibutuhkan keahlian-kehalian khusus untuk mendukung aktingnya dalam film yang satu ini. Kenyataannya Ronan berhasil membuktikan dirinya layak untu dipercaya memerankan karakter-karakter berat yang tidak mudah untuk dilakoni anak seusianya.Ronan mengingatkan saya pada kekuatan akting yang juga dimiliki oleh Dakota Fanning. Tidak banyak anak-anak di usia mereka mampu bermain dalam film yang memiliki cerita cukup berat seperti ini, namun buktinya mereka mampu bermain dengan cantik dalam film-film yang dianggap berat untuk anak seusia mereka. Karakter Hanna juga mengingatkan saya pada karakter Hit Girl di Kick-Ass (2010). Mereka sama-sama dilatih ayahnya sejak kecil untuk menjadi pembunuh yang sangat berbahaya. Tentu saja Saoirse Ronan dan Chloe Moretz memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam memerankan karakter gadis pembunuh.

Bagi Anda yang penasaran dengan kemampuan akting Saoirse Ronan, serta ingin melihat hasil karya Joe Wright yang berbeda dari biasanya maka Hanna menjadi wajib untuk Anda saksikan.

Happy Watching..







1 komentar:

Posting Komentar

It's About What???

2006 (3) 2007 (1) 2008 (5) 2009 (4) 2010 (37) 2011 (43) 3D (4) Academy Awards (2) Action (13) Adam Sandler (1) Adventure (1) Alex Pettyfer (1) Amanda Seyfried (3) Amber Heard (2) Amy Adams (1) Andrew Garfield (1) Angelina Jolie (1) Anne Hathaway (2) Ashton Kutcher (1) Asian (6) Ben Affleck (2) Ben Stiller (1) Biography (4) Blake Lively (1) Bruce Willis (2) Cam Gigandet (1) Cameron Diaz (1) Chloë Moretz (1) Chris Cooper (1) Chris Pine (1) Christian Bale (1) Christina Aguilera (1) Christina Ricci (1) CIA (1) Colin Firth (1) Comedy (10) Crime (11) Dakota Fanning (1) Dance (1) Daniel Radcliffe (1) Denzel Washington (1) Documenter (1) Drama (49) Drew Barrymore (2) Dustin Hoffman (1) Dwayne Johnson (1) Education (1) Emma Roberts (1) Emma Watson (1) Erotic (1) Facebook (2) Family (16) Fantasy (11) Fiction (4) Game (1) Game Online (1) Geoffrey Rush (1) Gerrard Butler (1) Halle Berry (1) Han Ji-Hye (1) Hayden Panettiere (1) Helena Bonham-Carter (1) History (1) Horror (20) India (1) Jake Gyllenhaal (1) Jalan-jalan (1) Jason Statham (1) Jennifer Aniston (1) Jennifer Lopez (1) Jepang (2) Jesse Eisenberg (2) Jessica Alba (1) Johny Depp (1) Josh Duhamel (1) Julia Roberts (1) June (1) Justin Long (2) Justin Timberlake (1) Kate Beckinsale (1) Katherine Heigl (1) Keira Knightley (1) Kevin Costner (1) Kristen Bell (2) Lee Chun-Hee (1) Lee Hwi-Hyang (1) Leighton Meester (1) Liam Neeson (1) Life As We Know It (2) Lippo Cikarang (1) Little Fockers (1) Logan Lerman (1) Ludacris (1) March (1) Mark Wahlberg (1) Mark Zuckerberg (1) Mary-Kate Olsen (1) Michelle Williams (1) Mila Kunis (1) Morgan Freeman (1) Movie (64) Movie Release (3) MTV Movie Awards (1) Musical (1) Mystery (11) Naomi Watts (1) Natalie Portman (2) Nicholas Cage (1) Nicole Kidman (1) November (1) Oscar (2) Owen Wilson (2) Psikologis (3) Ray Winstone (1) Rebeca Hall (1) Review (61) Robert De Niro (2) Romance (14) Rosario Dawson (1) Rupert Grint (1) Russel Crowe (1) Ryan Gosling (1) Ryan Reynolds (1) Sam Rockwell (1) SciFi (3) Sean Penn (1) South Korea (3) Sport (1) Synopsis (10) Thailand (1) Thriller (25) Tommy Lee Jones (1) Vanessa Hudgens (1) Waterboom (1)

Count Me In....

Diberdayakan oleh Blogger.
 
blog-indonesia.com