Semakin banyak saja film-film lama yang baru bisa tayang di Indonesia. Baru-baru ini saya juga baru saja menonton White Noise 2: The Light yang sebenarnya film tahun 2007, The Tournament yang sebenarnya sudah rampung sejak tahun 2009, dan masih banyak lagi. Dengan begini, pantas saja dari gambarnya sudah dapat ditebak dengan pasti kalau film ini sudah agak lama pembuatannya. The Gravedancers juga ditangani oleh orang-orang yag dapat dibilang masih kurang berpengalaman dalam penggarapan film-film, khususnya untuk yang sekelas Hollywood. Hal ini berakibat The Gravedancers tampil dengan kurang memuaskan diberbagai sisi.
"Harris McKay (Dominic Purcell), Kira Hayden (Josie Maran), dan Sid Vance (Marcus Thomas) bertemu dan berkumpul kembali di pemakaman teman akrab mereka semasa kuliah, Devin. istri Harris, Allison Mitchell (Clara Kramer), mengijinkan suaminya menghabiskan sisa waktunya bersama dengan sahabat-sahabat karibnya tersebut. Mereka bertiga menghabiskan waktu dengan minum-minum di sebua kafe kecil. Di sana salah satu dari mereka akhirnya mencetuskan ide untuk pergi ke makam Devin lagi, hitung-hitung sebagai salam perpisahan mereka.
Di sana, mereka bertiga seperti berpesta di dekat makam Devin. Pada saat itu mereka dalam keadaan mabuk. Sid menemukan sebuah kartu ucapan di dekat batu nisan Devin. Dia membuka dan membaca isi kartu ucapan tersebut. Isi kartu ucapan itu cukup aneh dirasakan mereka, namun mereka tidak ambil pusing da kembali bersenang-senang. Saking mabuknya, mereka sampai tidak bisa mengontrol diri mereka masing-masing. Mereka bertiga menyetel musik dan berjoget-joget di atas makam orang.
Harris tiba di rumah pagi hari. Dia menemukan Allison tertidur di meja ruang tamu. Harris segera memutuskan untuk pergi mandi. Pada saat itu lah hal-hal aneh mulai dirasakan oleh Allison. Sampai berhari-hari Allison merasa ada sesuatu yang aneh di rumahnya. Dia merasa dirinya diuntit oleh seseorang. Sampai pada suatu malam, Allison mengalami hal yang benar-benar menakutkan. Dia pun mengatakan pada Harris kalau dia merasa diuntit. Allison menuduh Kira yang menguntit dirinya. Untuk membuktikan hal tersebut, Allison mengajak Harris ke rumah Kira. Di sana mereka justru mendapati Kira dalam keadaan yang sangat berantakan dan memprihatinkan. Allison pun sadar, bukan Kira lah yang selama ini mengganggu hidupnya.
Keadaan ganjil yang dialami oleh Allison dan Harris ternyata juga dialami oleh Sid. Bahkan Sid telah memanggil paranormal, Vincent Cochet (Tcheky Karyo) dan Frances Culpepper (Megahn Perry) yang menjuluki diri mereka sebagai parapsikolog, untuk membuktikan hal-hal gaib yang terjadi pada Sid.
Setelah Allison mengatakan kepada para paranormal itu dia juga mengalami hal gaib seperti Sid, akhirnya Vincente dan Frances tetap bersedia melanjutkan menyelidiki masalah ini. Mereka berhasil mengetahui keadaan apa sebenarnya yang sedang dialami dan dihadapi oleh Harris, Allison, Sid, dan Kira. Semua ini berkaitan dengan keadaan mereka yang mabuk pada saat di tempat pemakaman. Mereka bertiga telah melakukan penodaan terhadap makam, sehingga para penghuni kubur yang mereka nodai itu sekarang bangkit dan menuntut balas kepada mereka semua."
The Gravedancers tampil layaknya film-film horor Amerika lainnya, sebut saja seperti Drag Me To Hell (2009) yang disutradarai oleh Sam Raimi, yang juga sutradara dari film Spiderman. Walau saya lebih suka dengan Drag Me To Hell, The Gravedancers tetap tampil dengan beberapa adegan yang mampu membuat penonton tegang dan kaget. Sayangnya, di salah satu bagian akhir film, ketika Harris dan Allison sedang berusaha melarikan diri dengan menggunakan mobil dan mereka masih tetap dikejar-kejar oleh setan yang selama ini mengganggu kehidupan mereka. Kehadiran setan dalam adegan tersebut terlihat sangat cemen. Pada adegan itu bahkan para penonton justru tertawa. Padahal seharusnya adegan tersebut menjadi salah satu adegan antiklimaks. Bukan membuat penonton menjadi semakin ketakutan justru malah membuat penonton merasa kemunculan setan itu menggelikan.
Mike Mendez memilih alur cerita di awal film ini dengan sangat lambat. Jujur saja, saya sangat bosan di antara lebih kurang 15 menit awal film. Mungkin dia bermaksud agar penonton menjadi lebih penasaran dengan jalan ceritanya. Namun yang ada justru dia semakin membuat rasa penasaran penonton menurun. Hal ini berbalik dengan alur cerita film setelah terlihat titik cerah mengenai kejadian yang menimpa mereka semua. Alurnya semakin lama semakin cepat. Di sini mulai terasa alur yang dihadirkan lebih konsisten dan berhasil kembali sedikit demi sedikit mengembalikan rasa penasaran penonton.
Mike Mendez dibantu oleh Brad Keene dan Chris Skinner dalam penulisan naskah dan cerita. Mereka berdua berhasil menampilkan percakapan yang tidak terlalu bertele-tele namun juga tidak terlalu cepat. Penonton dapat dengan mudah mengikuti setiap percakapan di setiap adegan. Salah satu sisi positif lainnya dari film ini adalah akting yang ditampilkan oleh para bintangnya lumayan baik, terutama Dominic Purcell dan Clara Kramer yang memiliki porsi lebih banyak dari pada pemeran lainnya. Mereka berhasil menggambarkan setiap emosi dengan cukup baik. Hanya saja masi terasa kurang chemistry antara mereka. Hal ini menjadi salah satu kelemahan Mike Mendez juga, karena dia masih kurang berhasil dalam memunculkan chemistry kepada para pemainnya.
Audio visual The Gravedancers pun terasa sangat membantu keseluruhan cerita film. Dengan audio visual yang juga sudah cukup baik akhirnya berhasil menjadi salah satu poin positif lagi dari film ini, karena audio visual ini lah yang berhasil menggambarkan dengan baik setiap adegan yang ada. Musik, pengambilan gambar, tata pencahayaan, semua itu terasa sudah cukup baik. Kekonsistenan cerita alam film ini pun sudah cukup baik. The Gravedancers tetap fokus terhadap ceritanya. Setidaknya tidak seperti film-film horor di Indonesia yang masih krisis identitas, bukan menampilkan segi horornya justru malah lebih banyak menampilkan segi seksualitasnya.
Bagi Anda yang memang menyukai film horor ala Amerika namun dengan penampakan setannya yang ala Indonesia, maka The Gravedancers patut Anda pertimbangkan.
Happy Watching...