Poster Film Eat Pray Love |
Weeeewwwwwww.............akhirnya kesampean juga nonton film ini. telat banget ya hari gini baru nonton?hahaha
gak apa2 lah.. yg penting kan akhirnnya nonton juga. :D
sebelumnya gw malah gak ada rencana mau nonton film ini. Karena tadi pulang kuliah gw buru2 langsung pengen ke Tangerang. Cowo gw ngajakin ketemuan dan dia males ke Jakarta. Ya.. Dia malas.hahahaa
berhubung udah dari kemaren Jakarta diguyur hujan dan diiringi dengan kemacetan yang KURANG AJAR, jd gw nyampe di Tangerangnya terlalu sore.
begitu gw menginjakkan kaki di Tangerang, gw udah dijemput cowo gw dan kita langsung meluncur ke Lippo Karawaci. Begitu masuk ke XXI-nya, kita langsung liat film apa yg dlm waktu dekat akan atau baru main. setelah dilihat2........yeppp...betul skali, kita memilih film Eat Pray Love. sangat tiba2 kan? hehee
Kita masuk ke bioskopnya udah telat sekitar 10menit. Jadi begitu masuk, bioskopnya udah gelap. Tapi tenang aja... karena kita tetep bisa menemukan tempat duduk kita kok. :p
Film ini cenderung membosankan menurut gw. Karena hanya dipenuhi dengan "ngomong2an" aja. Ya secara film ini kan emang film drama.hehehe
Tapi bukan itu aja yg ngebuat film ini jd sedikit mem-boring-kan untuk gw. Film ini juga memiliki alur cerita yang panjang tapi dipaksakan untuk dipersingkat. Ini ni kebiasaan film2 yg diadaptasi dari novel. Kalau di novelnya kan emang dijelaskan tiap adegannya secara terperinci, tp kalo di film pasti banyak adegan yang ditiadakan dan dipersingkat. Karena film ini drama banget, jd gregetnya kurang terasa dengan adegan2 yg cuma secuil2.
Misalnya ni ya waktu adegan Liz lagi di India, di sana alurnya terlalu cepat untuk menceritakan dia sedang mencari ketenteraman melalui meditasi yang dia pelajari dr guru di sana. Jadi gw kurang bisa nangkep (maksud terdalam) dari adegan yang dia lagi di India.
Mungkin hal ini jd salah satu penyebab beberapa temen gw yg udah nonton film ini merasa MENGANTUK waktu nonton film ini. Hahahaa
Gw suka banget sama bagian yang Liz-nya lagi di Bali. Di sana terasa lebih 'dalem' ceritanya. selain itu, smua perjalanan dia yg dari Itali & India itu kan disatuinnya di Bali, jadi gw sangat salut yg pada akhirnya Liz bisa membuka diri dan memberikan dirinya kesempatan sekali lagi untuk dicintai oleh seseorang.
Film ini memberikan fakta bahwa seseorang yang gagal dalam membangun dan mempertahankan rumah tangganya bisa menjadi sangat rapuh seperti yang dialami oleh Liz dan Felipe.
Liz yang sebelumnya menganggap dirinya sudah memiliki kehidupan yang baik (pekerjaan dan pernikahan) namun ternyata dia justru malah bercerai dengan suaminya. Setelah lepas dari suaminya, dia pun menemukan pria lain yang dia anggap dapat mengobati luka hatinya yang sehabis bercerai dari suaminya. Namun semua yang dia miliki itu justru terkesan palsu dan monoton. Maka dia memutuskan untuk pergi ketiga negara yang berbeda (Italia, India, dan Indonesia) dengan memiliki tujuan yang berbeda2 pula untuk di setiap negara tersebut.
Liz pergi ke Itali untuk menikmati berbagai macam makanan yang ada di sana. Selama dia hidup di New York, dia tidak berani untuk memakan banyak makanan. Dia takut akan menjadi gemuk. Ya memang tuntutan seperti itulah yang ada di New York. Jadi dia merasa dapat dengan bebas memakan semua makanan yang ada di Itali tanpa memikirkan dia akan menjadi gemuk nantinya. Selama di sana, Liz yang memiliki luka dalam hatinya, bertemu dengan banyak orang. Dia mulai membuka dirinya untuk berkenalan dengan orang-orang baru, selain itu dia juga mempelajari bahasa Itali di sana.
Setelah itu Liz memutuskan untuk pergi ke India untuk menemukan kedamaian dirinya dengan Tuhan. selama di sana dia banyak teringat dengan pernikahannya yang telah hancur. Namun Liz akhirnya berhasil menguasai diri dan pikirannya untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan penyesalan atas hancurnya pernikahan dia.
Ketika Liz tiba di Bali dan dia mulai menjalin hubungan dengan Felipe, di sana tergambar dengan jelas bahwa dia tidak berani dan tidak PD untuk memulai suatu hubungan yang serius. Dia merasa takut kalau2 nanti jatuhnya akan sama dengan pernikahannya yang telah hancur. Dia lebih memilih untuk meninggalkan Felipe dan ingin segera kembali ke New York. Namun orang2 disekitarnya memberikan semangat kepada dia untuk melanjutkan hubungannya dengan Felipe. Sehingga pada akhirnya Liz dapat jujur kepada dirinya sendiri bahwa dia memang mencintai Felipe dan dia tidak ingin melepaskan Felipe dari hidupnya.
Overall...gw lumayan puas lah sm film ini. Dan yg jelas ada rasa bangga waktu nonton film ini, karena ada aktor dan aktris dr Indonesia yang cukup memiliki peran penting dalam jalan cerita film ini. Belum lagi wilayah Indonesia diambil menjadi salah satu setting pengambilan gambar film ini. :)
0 komentar:
Posting Komentar