OSCAR - WINNERS (83rd ACADEMY AWARDS) 2011

Senin, 28 Februari 2011

| 0 komentar

Akhirnya Academy Awards ke 83 sukses diselenggarakan dengan Anne Hathaway dan James Franco sebagai host-nya. Berhubung acara penghargaan terbesar di jagat raya ini tidak disiarkan di Indonesia, maka saya mengetahui daftar pemenangnya dari TL Twitter. Beberapa harapan saya tercapai dalam penghargaan ini, yaitu menempatkan Natalie Portman dan Colin Firth sebagai pemenang Best Actress dan Actor. Selain itu, Toy Story 3 pun berhasil mengantongi satu piala. Untuk Inception, The King's Speech, dan The Social Network jangan ditanya lagi, mereka benar-benar panen piala Oscar tahun ini. Sedangkan 127 Hours harus berbesar hati pulang dengan tanpa piala satu pun.

Inilah daftar pemenang Academy Awards ke 83 yang telah diselenggarakan di Kodak Theatre.

Best Motion Picture
The King's Speech (Iain Canning, Emile Sherman and Gareth Unwin)

Best Actor
 Colin Firth (The King's Speech)

Best Supporting Actor
 Christian Bale (The Fighter)

Best Actress
• Natalie Portman (Black Swan)

Best Supporting Actress
• Melissa Leo (The Fighter)

Best Animated Feature Film
Toy Story 3 (Lee Unkrich) 

Best Art Direction
Alice in Wonderland (Robert Stromberg, Karen O'Hara)

Best Cinematography
Inception (Wally Pfister)

Best Costume Design
Alice in Wonderland (Colleen Atwood)

Best Director
 Tom Hooper (The King's Speech) 

Best Feature Documentary
 Inside Job (Charles Ferguson and Audrey Marrs)

Best Documentary (Short Subject)
Strangers No More (Karen Goodman and Kirk Simon)

Best Film Editing
 The Social Network (Angus Wall and Kirk Baxter) 

Best Foreign Language Film
In a Better World (Denmark)

Best Makeup
The Wolfman (Rick Baker and Dave Elsey)  

Best Music (Original Score)
The Social Network (Trent Reznor and Atticus Ross) 

Best Music (Original Song)
Toy Story 3 - Randy Newman (We Belong Together)

Best Short Film (Animated)
The Lost Thing (Shaun Tan and Andrew Ruhemann)

Best Short Film (Live Action)
God of Love (Luke Matheny) 

Best Sound Editing
Inception (Richard King)

Best Sound Mixing
Inception (Lora Hirschberg, Gary A. Rizzo, Ed Novick)

Best Visual Effects
Inception (Paul Franklin, Chris Corbould, Andrew. L, Peter Bebb)

Best Writing (Adapted Screenplay)
The Social Network (Aaron Sorkin)

Best Writing (Original Screenplay)
 David Seidler (The King's Speech)

U.S MOVIE RELEASE IN MARCH 2011

Sabtu, 26 Februari 2011

| 0 komentar
Tuesday, March 1

Genre: Documentary
Directed By: Robert Barry Ptolemy
Starring: Tom Abate, Hugo De Gars, Peter Diamandis, Neil Gershenfeld, Ben Goertzel
Wednesday, March 2

Genre: Comedy, Fantasy
Directed By: Apichatpong Weerasethakul
Starring: Sakda Kaewbuadee, Jenjira Pongpas
Friday, March 4

Genre: Comedy, Drama
Directed By: Josh Radnor
Starring: Josh Radnor, Malin Akerman, Zoe Kazan

Genre: Drama, Fantasy Romance
Directed By: Daniel Barnz
Starring: Vanessa Hudgens, Alex Pettyfer, Mary-Kate Olsen
Genre: Thriller, Science Fiction
Directed By: George Nolfi
Starring: Matt Damon, Emily Blunt, Daniel Dae Kim, Anthony Mckie, Terence Stamp

Genre: Comedy
Directed By: Suzi Yoonesi
Starring: Melissa Leo, Meaghan Martin, Elaine Hendrix,  Vanessa Marano, Beth Grant

Genre: Crime, Thriller
Directed By: Ji-woon Kim
Starring: Byung-hun Lee, Gook-hwan Jeon, Ho-jin Jeon, San-ha Oh, Min-sik Choi

Genre: Animation, Action, Adventure
Directed By: Gore Verbinski
Starring: Johny Depp, Timothy Olyphant, Abigail Breslin, Isla Fisher, Bill Nighy 

Genre: Comedy, Drama
Directed By: Michael Dowse
Starring: Topher Grace, Anna Faris, Dan Fogler, Teresa Palmer, Michael Ian Black
Friday, March 11
Genre: Drama
Directed By: Eric Mendelsohn
Starring: Embet Davidtz, Edie Falco, Elias Koteas

Genre: Drama, Romance
Directed By: Cary Fukunaga
Starring: Mia Wasikowska, Michael Fassbender, Jamie Bell

Genre: Adventure, Drama, Horror
Directed By: Cristopher Smith
Starring: Eddie Redmayne, Sean Bean, Carice Van Houten

Genre: Drama, Animation, Fantasy
Directed By: James Savoca
Starring: Samaire Armstrong, Brad William Henke, Jon Gries

Genre: Science Fiction, Action
Directed By: Jonathan Liebesman
Starring: Aaron Eckhart, Michelle Rodriguez, Bridget Moynahan

Genre: Action, Crime
Directed By: Jonathan Hensleigh
Starring: Ray Stevenson, Christopher Walken, Vincent D'Onofrio

Genre: Drama
Directed By: Dana Adam Shapiro
Starring: Chris Messina, Rashida Jones, Meital Dohan

Genre: Drama, Fantasy, Romance
Directed By: Catherine Hardwicke
Starring: Amanda Seyfried, Lukas Haas, Gary Oldman
Wednesday, March 16
Genre: Biography, Documentary
Directed By: Richard Press
Starring: Bill Cunningham, Anna Wintour, Michael Kors

Friday, March 18
Genre: Adventure, Comedy, Science Fiction
Directed By: Greg Mottola
Starring: Simon Pegg, Nick Frost, Seth Rogen

Genre: Drama, Romance, Thriller
Directed By: Jordan Scott
Starring: Eva Green, Juno Temple, Maria Valverde

Genre: Biography, Drama
Directed By: Sherry Horman
Starring: Liya Kebede, Sally Hawkins, Craig Parkinson

Genre: Drama, History, War
Directed By: Martin Koolheven
Starring: Martijn Lakemeier, Yorick van Wageningen, Jamie Campbell Bower

Genre: Thriller
Directed By: Neil Burger
Starring: Bradley Cooper, Anna Friel, Abbie  Cornish, Robert De Niro

Genre: Drama
Directed By: Brad Furman
Starring: Matthew McConaughey, Marisa Tomei, Josh Lucas
Friday, March 25
Genre: Comedy, Family
Directed By: Thor Freudenthal
Starring: Zachary Gordon, Robert Capron, Rachael Harris

Genre: Animation
Directed By: Deryck Broom, Roger Hawkins
Starring: Ernest Borgnine, Leon Clingman, Georgina Cordova

Genre: Drama
Directed By: Anthony Burns
Starring: Ashley Greene, Shiloh Fernandez, Taylor Handley

Genre: Action, Fantasy, Thriller
Directed By: Zack Snyder
Starring, Vanessa Hudgens, Emily Browning, Abbie Cornish

Genre: Sport
Directed By: Rick Bieber
Starring: Aidan Quinn, Andie MacDowell, Ryan Merriman

Genre: Drama
Directed By: John Gray
Starring: Karen Allen, Anthony Amorim, Zachary Booth

Genre: Comedy
Directed By: Thomas McCarthy
Starring: Paul Giamatti, Amy Ryan, Jeffrey Tambor

REVIEW: THE KING'S SPEECH (2011)

Jumat, 25 Februari 2011

| 0 komentar
Follow my blog with bloglovin


The King's Speech mendapatkan 12 nominasi dalam Academy Awards 2011 a.k.a Oscar. Ini seperti menjadi sebuah jaminan kualitas yang tentunya sudah tidak pantas untuk dipertanyakan lagi. Sayangnya film ini termasuk telat masuk ke Indonesia. Apalagi ditambah polemik dunia perfilman Indonesia yang sedang mengalami masalah besar saat ini, saya sempat khawatir film ini akan ditarik dari pasaran, karena saya belum sempat menonton film ini. Bagusnya yang saya khawatirkan tidak terjadi, film ini beserta dengan semua film-film Hollywood yang sudah terlanjur ditayangkan ternyata tidak ditarik dari peredaran. Jadi, saya akhirnya menonton The King's Speech juga.

"Menceritakan seorang Pangeran di kerajaan Inggris, yaitu Pangeran Albert a.k.a Bertie (Colin Firth), yang mengalami kesulitan dalam berbicara, terutama berbicara di depan publik. Istrinya, Elizabeth (Helena Bonham-Carter), mencoba membantu sang suami dengan mencarikan dokter-dokter hebat untuk menyembuhkan penyakit susah bicara suaminya itu. Pangeran Bertie akhirnya bertemu dengan seorang 'dokter', Lionel Logue (Geoffrey Rush), yang berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu menyembuhkan dia. Baru sekali datang saja Pangeran Bertie sudah langsung merasa frustasi dan putus asa. Dia menganggap tidak akan ada yang berhasil menyembuhkan penyakit berbicaranya. Logue pun tidak memaksa Pangeran Bertie untuk meneruskan terapinya. Dia memberikan sebuah piringan hitam yang berisikan rekaman sesi tadi.
  
Setibanya di istana, pangeran Bertie mencoba mendengarkan hasil rekaman sesi penyembuhannya tadi, dan ternyata hasilnya adalah dia berhasil berbicara dengan lebih lancar dari biasanya. Elizabeth ternyata juga turut mendengarkan rekaman tersebut. Elizabeth akhirnya tetap mendukung dan meminta sang Pangeran untuk meneruskan sesi penyembuhannya dengan Logue. Usaha yang sudah dilakukan Elizabeth tidak sia-sia, karena Pangeran Bertie mau kembali meneruskan sesi penyembuhannya dengan Logue.

Di saat Pangeran Bertie sedang menjalani sesi penyembuhannya, dia mendapat tekanan dari ayahnya yang merupakan Raja Inggris yaitu Raja George V (Michael Gambon) untuk dapat berpidato dengan baik demi menggantikan dia suatu saat nanti. Raja George V tidak ingin Pangeran Bertie mengulangi kesalahan yang sama dan sangat memalukan bagi keluarga kerajaan ketika dia tidak berhasil menyelesaikan kalimat pertama pidatonya di Wembley Stadion pada tahun 1952.

Sebenarnya Pangeran Bertie memiliki seorang kakak laki-laki, Pangeran Edward. Pada saat Raja George V wafat, terjadi perebutan kekuasaan. Pangeran Edward merasa dirinya yang paling pantas untuk menjadi seorang raja, namun keluarga kerajaan yang lain justru merasa Pangeran Bertie lah yang lebih pantas menggantikan Raja George V. Pangeran Edward akhirnya memilih untuk menyerahkan jabatannya kepada adiknya. Dia lebih memilih untuk menikahi seorang janda Amerika dari pada menjadi raja namun harus meninggalkan kekasihnya tersebut.

Di saat Pangeran Bertie akhirnya menjadi Raja George VI mulai terjadi banyak permasalahan negara yang memaksa dia untuk berpidato yang nantinya akan disiarkan secara live ke seantero dunia. Dengan memberanikan diri dan mendapatkan dukungan yang penuh dari keluarga dan kerabatnya, Raja George VI pun akhirnya melakukan pidato perdananya yang akan didengarkan oleh rakyatnya yang berada di seluruh penjuru dunia."

Melihat kepiawaian Colin Firth memerankan Raja George VI rasanya memang pantas dia masuk ke dalam jajaran nominasi Actor In A Leading Role, Academy Awards tahun ini. Firth berhasil bermain total dalam The King's Speech. Melalui aktingnya lah penonton dapat merasakan segala macam perasaan Pangeran Bertie saat itu. Bagaimana dia takut dan deg-degannya ketika harus berbicara di depan publik, takut dengan pengalaman masa kecilnya, takut mengecewakan ayah dan keluarganya, serta bagaimana lucunya ketika dia sedang menjalani sesi-sesi terapinya bersama dengan Logue. Tentu saja Firth didukung oleh sejajaran aktor dan aktris yang juga bermain sangat bagus dalam film ini. Bonham-Carter dan Geoffrey Rush memiliki peranan yang sangat besar terhadap kesuksesan Firth dalam The King's Speech. Mereka bermain dengan rapih dan berhasil menghidupkan feel di setiap adegan film ini. Chemistry antara Firth dengan Bonham-Carter dan Geoffrey Rush terasa sangat 'klik'.

Tom Hooper yang duduk di bangku sutradar berhasil membuat film ini menjadi suatu sajian yang cerdas dan menghibur para penontonnya. Ditambah lagi dengan naskah yang tidak terlalu berat dan mudah diikuti oleh penonton . Hal ini terasa sangat cerdas. semua hal ini lah yang akhirnya menyatu dan menjadikan The King's Speech memiliki sinematografi yang indah dan mengalir.

Dengan segala kelebihan film ini, saya tetap saja masih merasakan ada sedikit kekurangan. Alur cerita yang ada di film ini merupakan alur maju. Rasanya akan lebih enak jika ditambah dengan alur mundur. Alur mundur dapat digunakan untuk lebih memperjelas masa lalu Pangeran Bertie mengapa dia mengalami kesulitan berbicara di depan publik. Dalam film ini, kita hanya akan mendapatkan Pangeran Bertie bercerita mengenai masa lalunya kepada Logue tanpa disertai gambar yang jelas.

Film ini menjadi suatu sajian yang sangat menarik untuk disaksikan oleh semua kelompok usia. Selain itu, dalam film ini pun terdapat pesan moral mengenai bagaimana seharusnya seseorang tidak perlu takut untuk berbicara di depan umum walaupun harus dengan gagap atau kesulitan yang lainnya, karena setiap orang memiliki hak untuk didengarkan.

Happy Watching...






REVIEW: THE BACK -UP PLAN (2010)

Minggu, 20 Februari 2011

| 0 komentar


Jennifer Lopez kembali berakting di genre drama komedi romantis. Ini sudah kesekian kalinya dia bermain di genre ini, sebut saja The Wedding Planner (2001), Maid In Manhattan (2002), Jersey Girl (2004), Shall We Dance (2004), dan Monster In Law (2005) pernah ia bintangi. Maka rasanya wajar kalau saya berekspektasi film ini pasti berhasil membuat saya tertawa. Berbeda dengan Alex O'Laughlin yang tidak memiliki banyak pengalaman seperti Jennifer Lopez. O'Laughlin yang lebih banyak bermain di film drama aksi dan kriminal., selain itu O'Laughlin lebih berpengalaman pada film seri ketimbang Box Office. Ini perpaduan yang luar biasa, sedikit membuat saya menjadi penasaran bagaimana film ini akhirnya mampu membuat saya menjadi terhibur.

"Zoe (Jennifer Lopez) adalah seorang gadis muda yang memiliki sebuah pet shop. Zoe berharap dia dapat memiliki anak dalam waktu dekat. Masalahnya adalah, dia tidak memiliki pasangan hidup, karena hal itu lah akhirnya Zoe memutuskan untuk menjalani program inseminasi. Sepulangnya dia dari Rumah Sakit setelah menjalani program inseminasi itu dia bertemu dengan Stan (Alex O'Laughlin). Mereka bertemu karena sama-sama menaiki taksi yang sama. Mereka berebut taksi itu dan Zoe pun akhirnya rela mengalah. Namun yang ada justru mereka sama-sama keluar dari taksi dan taksinya pun segera pergi meninggalkan mereka.

Pertemuan yang sedikit menjengkelkan itu ternyata mengesankan Stan. Dia berusaha mencari tahu keberadaan Zoe. Sampai pada suatu ketika dia bertemu dengan Zoe di festival peternakan. Zoe sedang menemani Mona (Michaela Watkins) membeli muffin. Di suatu malam, ketika Zoe sedang mengadakan acara di pet shop-nya, Stan datang menghampirinya. Dari sana lah Zoe mulai mau membuka diri atas kehadiran Stan.

Setelah pergi kencan, Zoe semakin menyadari kalau dia semakin tertarik dengan Stan. Namun Zoe masih berusaha untuk mengingkari dan menutupi perasaannya. Berbeda dengan Stan yang lebih berani menyatakan ketertarikannya terhadap Zoe. Namun berkat kegigihan Stan, akhirnya Zoe pun berhasil dia dapatkan. Mereka mulai menjain hubungan asmara.

Di saat Zoe sedang merasa sangat bahagia karena kehadiran Stan, dia mendapati alat test pack yang sebelumnya dia gunakan namun alat tersebut ditelan oleh anjingnya, hasil dari alat test pack itu adalah dia positif hamil. Zoe pun merasa bingung. Dia harus segera mengatakan hal ini kepada Stan sebelum hubungan mereka semakin jauh, namun masalahnya Zoe tidak tahu harus bagaimana berbicara dengan Stan mengenai hal ini."

Seperti film drama komedi romantis lainnya, The Back Up Plan pun tidak menghadirkan sesuatu yang baru apalagi fresh. Plot ceritanya standar, sedangkan ide cerita yang ditawarkan film ini pun tidak spesial, standar film dengan genre seperti ini, terdapat percakapan-percakapan dan adegan-adegan yang mampu mebuat anda tersenyum bahkan terrtawa. Semua yang dihadirkan dalam The Back Up Plan terasa begitu ringan namun sangat menghibur. Penonton tidak butuh berpikir dalam menikmati setiap adegan yang terdapat dalam film ini.

Untuk kepiawaian akting Lopez dalam film ini memang sudah tidak diragukan lagi. Begitu banyak film yang bergenre sama sebelumnya telah dia bintangi sangat membantu dia menjadi aktris spesialis film drama komedi romantis. Selain itu, Lopez juga berhasil membangun chemistry antara dirinya dengan O'Laughlin. Sehingga membuat The Back Up Plan semakin terasa geregetnya. Lopez juga sangat membantu O'Laughlin dalam perannya sebagai pasangan hidup Lopez. O'Laughlin ternyata dapat tampil santai dan sangat mengibur. Tidak seperti film-film yang selama ini telah banyak ia bintangi.

Alan Poul yang duduk di kursi sutradara berhasil membuat film ini menjadi suatu sajian yang menghibur bagi siapa saja yang menontonnya. Selain itu, film ini juga tidak banyak mengumbar adegan seks. Adegan seks yang dihadirkan dalam film ini hanya merupakan sebagai pelengkap yang membantu keseluruhan jalan cerita saja. Dia tidak menampilkannnya dalam kadar yang vulgar. Sedangkan penulis naskah dibebankan kepada Kate Angelo. Semua percakapan yang ada di film ini pun terasa mengalir dan ringan, sehingga membuat penonton menjadi mudah mengikuti jalan ceritanya.

Sayangnya, konflik yang dihadirkan dalam film-film ber-genre seperti ini selalu konflik yang sebenarnya menurut saya terlalu ringan. Mungkin dikarenakan film ini memang identik ringan di segala sisi. Namun menurut saya, jika konflik yang dihadirkan lebih sedikit mendalam lagi maka film ini pun akan semakin menarik dan membangkitkan rasa penasaran para penontonnya.

Dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dalam film ini, rasanya The Back Up Plan memang tetap pantas dijadikan teman anda di akhir pekan atau pun di waktu senggang.

Happy Watching...









REVIEW: 22 BULLETS (2011)

Selasa, 15 Februari 2011

| 0 komentar


22 Bullets merupakan salah satu film yang mengambil setting bukan di daratan Amerika. Yup...di sepanjang film yang akan kita nikmati adalah pemandangan negeri Perancis. Selain itu, bahasa yang digunakan pun bukan Bahasa Inggris, melainkan Bahasa Perancis. Karena itu lah jadinya ada dua subtitles dalam 22 Bullets, yaitu subtitle inggris dan indonesia. Menurut saya, poster film ini yang terpampang di berbagai bioskop 21 dan XXI sangat tidak menarik. Seperti tidak ada daya tariknya. Bahkan ketika hari ini saya memutuskan untuk menonton film ini pun dikarenakan sudah tidak ada film lain lagi yang bisa saya tonton, khususnya di XXI Serpong. Semua film yang diputar di sana sudah saya tonton semua kecuali 22 Bullets. Jadilah saya menonton ini..

"Charly Mattei (Jean Reno) sebenarnya sudah memutuskan untuk keluar dan berhenti dengan 'bisnis' yang selama ini telah dia jalani. Dia lebih memilih untuk hidup tenteram dan damai bersama dengan keluarga kecilnya. Namun pikiran dia ternyata salah, dia belum bisa meninggalkan dunia masa lalunya. Pada suatu hari ketika Charly sedang jalan-jalan bersama dengan anak laki-lakinya yang masih kecil, dia ditembaki secara membabi buta oleh sekawanan misterius. Charly segera dilarikan ke Rumah Sakit. Banyak pemberitaan yang muncul tentang dirinya, bahkan di antara beberapanya menganggap Charly telah tewas karena penembakan tersebut. Anehnya, Charly tetap berhasil bertahan hidup padahal dia telah ditembak sebanyak 22 kali.
Setelah sembuh akhirnya Charly mulai menelusuri, mencari tahu siapa sebenarnya yang menginginkan dia mati. Sampai pada suatu ketika Charly sadar bahwa orang yang sangat menginginkan kematian dirinya ternayat teman dekat dia sejak kecil. Charly terlanjur kembali melakukan pekerjaan masa lalunya kembali. Kali ini yang menempuh bahaya bukan hanya Charly seorang diri, tapi juga keluarga dan semua orang terdekatnya saat itu."

Akting Jean Reno dalam 22 Bullets terasa mantap dan sangat meyakinkan. Setidaknya dia berhasil membuat saya yang tadinya mengidentikkan dia dengan peran Ponton dalam film Pink Panther menjadi buyar seketika, karena Reno yang di 22 Bullets jelas sangat berbeda dengan Reno yang di Pink Panther. Sepertinya dalam filmnya kali ini dia berusaha membuktikan kapasitas dirinya sebagai aktor layak diperhitungkan untuk bermain di genre action, crime, dan thriller. Sebenarnya yang memang sudah lebih jelas kualitasnya untuk memerankan karakter yang seperti Charly adalah Jason Statham. Statham memang sudah jauh lebih banyak pengalaman bermain dalam karakter-karakter seperti ini. Namun ternyata Reno pun tidak membuat saya kecewa. Dia berhasil membawa karakter Charly menjadi sosok yang lebih nyata.

Plot cerita film ini sebenarnya tidak ada yang istimewa. Justru sangat tipikal film-film bergenre ini yaitu sesosok hitman yang keluar dari pekerjaan lamanya yang 'kotor' namun ternyata dia lah yang menjadi sasaran pembunuhan selanjutnya, dan selebihnya menceritakan tentang pembalasan dendam yang dilakukan oleh hitman tersebut. 22 Bullets pun mengusung plot cerita seperti ini. Tidak ada 'tambahan-tambahan' cerita dalam flm ini. Selain dipenuhi oleh ambisi membalas dendam film ini pastinya juga dipenuhi oleh adegan-adegan sadis, pembunuhan. Rasanya hal ini lah yang berusaha lebih ditonjolkan oleh 22 Bullets ketimbang plot cerita yang kuat.

Richard Berry yang bertindak sebagai sutradara dan penulis naskah dalam 22 Bullets memang mempunyai tanggung jawab yang besar menyangkut keberhasilan film ini. Sayangnya Berry melakukan kesalahan dalam alur yang disajikannya. Terkadang alur film ini terasa begitu cepat namun pada beberapa adegan terasa melambat alurnya. Hal ini membuat beberapa penonton menjadi merasa bosan dan sulit menangkap cerita yang disajikan. Intinya adalah sinematografi yang disajikan dalam 22 Bullets terasa kurang dapat menyatukan setiap adegan menjadi kesatuan adegan yang enak untuk dinikmati.

Satu catatan penting untuk film ini adalah, JANGAN MENGAJAK ANAK DI BAWAH UMUR MENONTON FILM INI. Bukan karena banyak adegan seksualnya, tapi lebih dititk beratkan kepada terdapat banyak adegan sadis yang berkaitan dengan pembunuhan.

Happy Watching..











It's About What???

2006 (3) 2007 (1) 2008 (5) 2009 (4) 2010 (37) 2011 (43) 3D (4) Academy Awards (2) Action (13) Adam Sandler (1) Adventure (1) Alex Pettyfer (1) Amanda Seyfried (3) Amber Heard (2) Amy Adams (1) Andrew Garfield (1) Angelina Jolie (1) Anne Hathaway (2) Ashton Kutcher (1) Asian (6) Ben Affleck (2) Ben Stiller (1) Biography (4) Blake Lively (1) Bruce Willis (2) Cam Gigandet (1) Cameron Diaz (1) Chloë Moretz (1) Chris Cooper (1) Chris Pine (1) Christian Bale (1) Christina Aguilera (1) Christina Ricci (1) CIA (1) Colin Firth (1) Comedy (10) Crime (11) Dakota Fanning (1) Dance (1) Daniel Radcliffe (1) Denzel Washington (1) Documenter (1) Drama (49) Drew Barrymore (2) Dustin Hoffman (1) Dwayne Johnson (1) Education (1) Emma Roberts (1) Emma Watson (1) Erotic (1) Facebook (2) Family (16) Fantasy (11) Fiction (4) Game (1) Game Online (1) Geoffrey Rush (1) Gerrard Butler (1) Halle Berry (1) Han Ji-Hye (1) Hayden Panettiere (1) Helena Bonham-Carter (1) History (1) Horror (20) India (1) Jake Gyllenhaal (1) Jalan-jalan (1) Jason Statham (1) Jennifer Aniston (1) Jennifer Lopez (1) Jepang (2) Jesse Eisenberg (2) Jessica Alba (1) Johny Depp (1) Josh Duhamel (1) Julia Roberts (1) June (1) Justin Long (2) Justin Timberlake (1) Kate Beckinsale (1) Katherine Heigl (1) Keira Knightley (1) Kevin Costner (1) Kristen Bell (2) Lee Chun-Hee (1) Lee Hwi-Hyang (1) Leighton Meester (1) Liam Neeson (1) Life As We Know It (2) Lippo Cikarang (1) Little Fockers (1) Logan Lerman (1) Ludacris (1) March (1) Mark Wahlberg (1) Mark Zuckerberg (1) Mary-Kate Olsen (1) Michelle Williams (1) Mila Kunis (1) Morgan Freeman (1) Movie (64) Movie Release (3) MTV Movie Awards (1) Musical (1) Mystery (11) Naomi Watts (1) Natalie Portman (2) Nicholas Cage (1) Nicole Kidman (1) November (1) Oscar (2) Owen Wilson (2) Psikologis (3) Ray Winstone (1) Rebeca Hall (1) Review (61) Robert De Niro (2) Romance (14) Rosario Dawson (1) Rupert Grint (1) Russel Crowe (1) Ryan Gosling (1) Ryan Reynolds (1) Sam Rockwell (1) SciFi (3) Sean Penn (1) South Korea (3) Sport (1) Synopsis (10) Thailand (1) Thriller (25) Tommy Lee Jones (1) Vanessa Hudgens (1) Waterboom (1)

Count Me In....

Diberdayakan oleh Blogger.
 
blog-indonesia.com