REVIEW: SKYLINE (2010)

Rabu, 24 November 2010

| 1 komentar




Well....karena dari awal gw nonton film ini udah berusaha untuk menetralkan pikiran dan cara pandang gw, akhirnya gw berhasil menikmati film ini dari awa hingga akhir. Setidaknya, film ini tidak semengecewakan seperti gambaran dari sepupu gw.

Dalam film ini kita disajikan kehebatan teknologi yang lumayan dapat membuat kita terhibur. Ditambah lagi dengan audio yang menggelegar dan jalan cerita yang membuat kita menjadi sulit berpaling dari layar bioskop.hehehe
Sedangkan kalo dilihat dari kualitas akting sih biasa-biasa saja. Para pemain film ini tidak terlalu dapat mengeksplorasi kemampuan akting mereka. Akting yang terlihat menonjol pun hanya terdapat pada peran Jarrod dan Elaine. Peran yang lain masih kurang maksimal menurut gw. Tapi akting David Zayas yang berperan sebagai Oliver membuat saya cukup terkesan. Dia memang tidak banyak mendapatkan bagian dalam film ini, setengah film pun tidak, tapi kekuatan aktingnya sangat terasa. Meyakinkan sekali...

Walau film ini telah didukung oleh teknologi yang baik, tapi tetap saja pasti ada celanya. Antara lain adalah jalan ceritanya yang membuat banyak penonton jadi bertanya-tanya. Karena dari awal film ini dimulai sudah menceritakan kota LA yang diserang oleh sekawanan alien. Para penonton tidak diberi tahu alasan alien menyerang kota itu, alien itu sebenanya apa dan dari mana, dan lain sebagainya. Jadi terasa kurang sekali. Mungkin sang sutradara memang mengharapkan hal ini yang terjadi dengan para penonton, sehingga para penonton diharapkan akan menonton lanjutan film ini.

Selain itu, jalan cerita ilm ini memang cukup seru, namun tetap saja mudah untuk ditebak oleh penonton. Apalagi ketika sudah di akhir bagian film ini, para penonton dibuat semakin mudah mengetahui akhir dari jalan cerita film.

Overall.... film ini cukup dapat menghibur. Namun jangan mengharap yang berlebihan pada film ini, karena kita tidak akan menemukan hal yang spesial dari setiap adegan film ini.

Happy Watching....

SYNOPSIS: SKYLINE (2010)

| 0 komentar


Wiiiihhhh....telat banget gw baru nonton Skyline kemaren. Film ini udah lumayan lama, sekitar 2 minggu yang lalu keluarnya. Saudara gw yang udah nonton film ini duluan bilang ke gw kalo film ini sangat mengecewakan (bagi dia loh..). Tapi karena gw dah dapet cerita kaya gitu dari saudara gw, akhirny gw jadi males deh nonton film ini. Apalagi ditambah keluarnya film-film lain yang lebih seru (kali ini menurut gw) dari film ini, seperti You Again, dan Harry Potter. Tapi akhirnya gw tetep nonton film ini kok, dengan berusaha untuk menetralkan pikiran biar bisa ngenilai film ini dengan lebih obyektif.  :p

Adegan di awal film ini langsung menceritakan tentang alien yang datang ke bumi dan dilihat oleh sekelompok muda-mudi yang tinggal di lantai 19 sebuah apartemen.

Elaine (Scottie Thompson) dan Jarrod (Eric Balfour) adalah sepasang kekasih yang sedang berkunjung ke LA untuk menghadiri pesta ulang tahun Terry (Donald Faison), yang merupakan sahabat dar Jarrod. Di sana mereka juga bertemu dengan pacar Terry, yaitu Candice (Brittany Daniel), asisten Terry, yaitu Denise (Crystal Reed), dan karyawan Terry, yaitu Ray (Neil Hopkins).

Sehabis pesta selesai, mereka pun pergi tidur. Sekitar jam 4 pagi, Elaine terbangun karena muntah-muntah. Ketika itu lah Elaine melihat ada sinar biru yang masuk ke ruangan mereka. Bukan hanya itu saja, dia pun merasa seperti gempa bumi. Akhirnya dia membangunkan Jarrod. Ketika Jarrod membuka tirai sedikit untuk melihat apa yang terjadi di luar, dia mendengar Denise berteriak. Jarrod dan Elaine pun segera menghampiri Denise. Di sana ternyata Ray telah menghilang, tersedot oleh sesuatu yang ada di luar sana. Terry dan Candice pun segera datang ke ruangan itu. Setelah mereka berkumpul, Terry mengajak Jarrod pergi ke atap apartemen untuk melihat apa yang sedang terjadi. Setelah mereka berada di atap, mereka melihat banyak kapal asing (alien) yang ternyata sedang menyedot manusia-manusia. Mereka pun kaget dan panik. Sekembalinya mereka ke kamar apartemen, mereka semua berdebat mengenai apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Akhirnya disepakati untuk menunggu di ruangan mereka. Namun Terry merasa tidak bisa berdiam diri saja, akhirnya Terry keluar lagi dari kamar apartemennya. Sekembalinya lagi Terry, akhirnya yang lainya juga setuju untuk pergi dari tempat itu.

Mereka pun pergi menuju ke parkiran mobil. Terry pergi bersama Denise, sedangkan Candice pergi bersama Jarrod dan Elaine. Mobil Terry tepat berada di depan mobil yang dikendarai oleh Candice. Ketika mobil Terry sudah berada di luar parkiran basement, alien segera menangkap mobil Terry. Denise tidak bisa menyelamatkan diri, sedangkan Terry masih berusaha menyelamatkan diri. Jarrod pun segera membantu Terry untuk lepas dari cengkeraman alien. Namun sia-sia saja usaha Jarrod. Terry tidak bisa terselamatkan. Tinggallah mereka bertiga. Mereka segera kembali ke dalam parkiran basement. Di sana mereka melihat sepasang suami istri yang sedang berusaha untuk kabur juga, namun sang suami justru telah berhasil dihisap duluan oleh alien. Sang istri yang merasa panik akhirnya meminta mereka menolong suaminya. Mereka telah berusaha, dan lagi-lagi usaha mereka sia-sia. Namun tiba-tiba ada mobil yang datang dan menabrak ke arah alien itu. Alien itu pun terlihat seperti pingsan. Orang yang berada di dalam mobil itu segera keluar, dia adalah Oliver (David Zayas). Akhirnya mereka kini berlima, dan segera ingin melarikan diri dari alien itu.

Mereka tidak berhasil untuk keluar dari gedung apartemen itu. Maka mereka segera kembali ke kamar apartemen milik Terry. Kini mereka tinggal berempat, karena satu dari mereka telah berhasil ditangkap oleh alien. Mereka kini kembali berpikir bahwa berdiam diri di ruangan itu hingga suasana jauh lebih tenang dan ada yang datang menyelamatkan mereka. Kali ini Jarrod yang merasa akan sia-sia saja jika mereka hanya berdiam diri di ruangan itu. Jarrod mengajak Elaine untuk pergi menyelamatkan diri bersama dia. Elaine yang awalnya tidak mau, akhirnya memilih untuk pergi bersama Jarrod. Elaine dan Jarrod pergi atap apartemen, karena di sana ada tentara yang berusaha untuk menyerang kapal-kapal dan alien-alien yang ada. Para tentara tidak berhasil membawa mereka pergi dari tempat itu.

Candice yang memilih untuk tetap tinggal bersama Oliver akhirnya pun berhasil ditangkap oleh alien. Oliver yang melihat kejadian itu berusaha menolong Candice. Namun Candice tetap tak bisa diselamatkan. Tinggallah Oliver seorang diri. Dia sudah pasrah jika akhirnya dirinya berhasil ditangkap oleh alien. Namun sebelum alien berhasil mengambil dirinya, Oliver berhasil meledakkan dirinya dan ruangan apartemen sehingga aliennya pun ikut terkena ledakan.

Jarrod dan Elaine yang tidak berhasil diselamatkan oleh para tentara akhirnya mereka berusaha seorang diri untuk menghindari alien yang menhampiri mereka. Jarrod berusaha melindungi Elaine semaksimal mungkin. Namun akhirnya mereka berdua berhasil ditangkap oleh alien.

Kini mereka berdua berad di dalam salah satu pesawat alien. Elaine yang belum meninggal berusaha mencari Jarrod. Pada saat dia menemukan Jarrod, tubuh Jarrod telah diangkat. Otak Jarrod diambil oleh para alien itu, dan tubuh Jarrod langsung dibuang. Elaine hanya bisa berteriak dan menangis melihat kejadian itu. Disaat dia seperti akan diangkat juga tubuhnya, alien itu melihat ada janin di perut Elaine.

Ternyata para alien itu menyedot manusia untuk mengambil otak manusia. Otak manusia ditaruh ke tubuh alien, dan alien itu pun segera hidup. Ketika otak milik Jarrod telah ditruh di tubuh salah satu aliennya, dia mendengar jeritan Elaine yang sedang disiksa oleh alien lainnya. Maka alien yang memakai otak Jarrod itu pun segera mencari dan menyelamatkan Elaine. Elaine awalnya merasa takut, namun akhirnya dia menyadari bahwa di dalam tubuh alien itu ada Jarrod.






REVIEW: EVERYBODY'S FINE (2009)

Sabtu, 20 November 2010

| 5 komentar


Gw dapet UTS mata kuliah Psikologi Keluarga dan Masyarakat untuk nonton sebuah film yang sesuai dengan mata kuliah, lalu.......dianalisis. Yuhhhuuuuuuuuu........ maka gw dan kelompok gw pun punya dua judul film yang akan kita gunakan buat uts, yaitu film Chloe dan Everybody's Fine. Setelah dikonsultasikan dua judul film ini ke dosen yang bersangkutan, gw pun langsung nyari film-film itu. Setelah muter-muter Summarecon Serpong, akhirnya gw memutuskan untuk beli film Everybody's Fine.

Film ini menceritakan seorang bapak yang sudah lansia dan hidup seorang diri di rumahnya, karena dia baru saja ditinggal meninggal oleh isterinya. Merasa kesepian, dia pun sangat semangat ketika menjelang liburan dan di mana biasanya anak-anaknya akan mengunjungi dia di rumah. Maka dia pun mempersiapkan semuanya dengan baik. Membeli anggur yang terbaik dan termahal, membeli alat pemanggang daging, membeli daging yang terenak, dan lain sebagainya. Hingga pada malam hari satu per satu anak-anaknya mulai menelponnya untuk membatalkan kedatang mereka. Karena anak-anaknya tidak jadi mengunjungi dirinya, maka dia punmemutuskan untuk pergi mengunjungi anaknya satu per satu. Padahal dia memiliki kondisi fisik yang lemah.

Film ini dapat membuat emosi penontonnya terhanyut sejalan dengan alur cerita yang disajikan. Melihat sosok bapak yang sudah renta namun memiliki kerinduan yang sangat berat terhadap anak-anaknya. Namun dia tidak dapat berlama-lama tinggal dengan anaknya, karena anak-anaknya menghindar dari ayahnya. Bukan karena mereka tidak menginginkan kehadiran ayahnya, tapi lebih karena mereka memiliki sebuah rahasia yang masih belum memiliki kejelasan sehingga takut ayahnya tahu duluan.

Ikatan batin yang kuat  antara ayah dan anak-anaknya dapat kita lihat di film ini. Di akhir perjalanannya, sang ayah terkena serangan jantung di pesawat terbang. Saat dalam keadaan tidak sadarkan diri, sang ayah bermimpi sedang bersama keempat anaknya. Di mimpi itu, dia menanyakan anaknya satu per satu mengenai rahasia yang selama ini mereka sembunyikan dari dirinya. Hingga akhirnya dia mengetahui bahwa salah satu anaknya sedang berada dalam masalah yang serius.


Dengan jalan cerita yang kuat dan teratur, percakapan yang minim namun menyentuh, dan kekuatan akting yang mumpuni dari aktor dan aktrisnya, film ini sangat rekomen untuk ditonton. Robert De Niro yang berperan sebagai ayah dari keempat orang anak (Frank Goode) memiliki peran yang sangat mempengaruhi kualitas film ini. De Niro bermain sangat ciamik dalam film ini, sangat menggambarkan sesosok ayah yang sudah tua dan merasa kesepian karena tinggal jauh dengan anak-anaknya. percakapan, gerak tubuh, dan mimik De Niro bahkan berhasil membuat salah satu temen gw (Zonna) berkali-kali meneteskan air mata. Memang De Niro di sini juga didukung oleh kekuatan akting para aktris dan aktor yang berperan menjadi anak-anaknya, ada Drew Barrymore (Rosie Goode), Kate Backinsale (Amy Goode), dan Sam Rockwell (Robert Goode). Akting mereka semua membuat De Niro jadi semakin kuat dalam menampilkan karakternya.

Jalan Cerita film ini memang sederhana. Tidak berat dan membuat banyak pertanyaan di dalam benak penontonnya. Namun kesederhanaan film ini lah yang semakin membuat gw mengena dengan film ini. Tidak lebay, karena kejadian dalam film ini pasti ada yang pernah mengalami dan merasakannya.

Dengan menonton film ini kita diajarkan untuk saling terbuka dengan keluarga. Jika terdapat kesulitan dan masalah, keluarga lah yang pertama kali harus mengetahuinya. Dan kita juga diajarkan untuk dapat memahami orangtua kita yang semakin menua dan butuh untuk ditemani.













REVIEW: HARRY POTTER AND THE DEATHLY OF HOLLOWS - Part 1 (2010)

| 0 komentar

Kemarin abis ngerjain tugas di kost-an Nci gw sama Wicak langsung meluncur ke FX buat nonton Harry Potter. Udah lama banget ngeliat poster dan trailer film ini. Finally....keluar juga ni film. :)

Woowww.....yang biasanya XXI FX sepi karena penontonnya sedikit, tapi ngga buat kali ini. Ramai sekali. Semua bangku yang disediakan untuk menunggu sudah terisi penuh. Ditambah lagi banyaknya orang-orang yang menunggu sambil berdiri (yupp...termasuk gw). Gak pake nunggu lama, karena 15 menit sebelum film dimulai, pintu bioskopnya udah dibuka. Mulai semakin keliatan deh, ternyata emang banyak bener peminat Harry Potter. Padahal XXI FX menempatkan Harry Potter di 3 studio dari 4 studio yang mereka miliki.

Dari awal film ini dimulai, sudah terasa 'dark'nya dan seperti menjanjikan akan memberikan sebuah tontonan yang pastinya akan membuat kita tegang. Memang benar sih.. Para penonton dibawa emosinya untuk tegang dalam setiap adegan-adegan yang seru (seperti saat akan membawa Harry untuk disembunyikan, melarikan diri dari kemetrian sihir, dan lain sebagainya). Jangan khawatir, film ini bukan hanya memberikan ketegangan kepada penontonnya, tapi juga memberikan sentuhan-sentuhan komedi di beberapa adegannya. Dan hal ini berhasil, gw dan banyak penonton lainnya dibuat tertawa terpingkal-pingkal di beberapa adegan.

Namun sayangnya, film ini lebih banyak dipenuhi oleh pembicaraan. Memang masih sedikit sekali adegan aksinya. Mungkin karena ini baru Part 1, sehingga sang sutradara (David Yates) ingin memberikan gambaran lebih jelas seperti yang ada di novelnya. Maka gw sangat mengharapkan Part 2nya akan lebih banyak adegan aksinya dan semakin dark dan menegangkan jalan ceritanya.

Sedangkan kualitas akting para pemainnya rasanya sudah tidak perlu kita pertanyakan lagi. Jika Daniel Radcliffe tidak cocok memerankan Harry Potter, maka tidak mungkin dia banyak diidam-idamkan oleh kaum hawa. Bukan..di sini gw bukan membahas kegantengannya Radcliffe, tapi menurut gw dia memang pas memerankan sosok Harry Potter. Bagusnya akting Radcliffe juga karen didukung oleh pemeran-pemeran lain, seperti Emma Watson (Hermione Granger), Rupert Grint (Ron Weasley), Ralph Fiennes (Lord Voldemort), Helena Bonham Carter (Bellatrix Lestrange), dan lain-lainnya. Mereka semua memerankan karekternya masing-masing dengan apik.


Dengan didukung kualitas akting para pemainnya yang baik, jalan cerita yang cukup bagus, efek visual yang keren, maka film ini layak sekali untuk kita nikmati. Tidak harus di akhir pekan, jika ingin menyaksikan film ini di hari kerja pun akan dapat menghibur diri kita yang mungkin sedang merasa lelah dan pusing dengan pekerjaan atau masalah hidup.

Selamat menonton....














SYNOPSIS: YOU AGAIN (2010)

Selasa, 16 November 2010

| 0 komentar


Masa-masa sekolah merupakan masa yang sangat berharga dan tidak dapat dilupakan oleh banyak orang. Marni (Kristen Bell) merupakan seorang siswa dari sebuah senior high school. Marni membuat sebuah video yang berisikan mengenai cerita betapa dia sangat membenci masa SMA-nya. Selama di SMA, Marni menjadi korban bullying oleh Marry Joanna a.k.a JJ (Odette Yustman) yang merupakan ketua dari kelompok genk populer di sekolahnya. Marni memang memiliki penampilan yang cupu dan jauh dari kata keren. Dia menggunakan kawat gigi, kaca mata tebal, berjerawat, dan memiliki potongan rambut yang cupu, sehingga meninggalkan kesan 'nerd' pada dirinya. Sebenarnya Marni memiliki seorang kaka yang juga bersekolah di tempat yang sama, yaitu Will (James Wolk). Will tidak seperti Marni. Dia adalah anggota klub basket di sekolahnya.

Marni yang selalu menjadi bahan tertawaan dan kekerasan di sekolahnya mengatakan kepada Will bahwa wajar jika Will merasa malu memiliki adik seperti dirinya. Will memberikan semnagat kepada Marni. Dia yakin bahwa adiknya memiliki potensi yang dapat membuat dirinya sukses suatu saat. Will juga memberikan saran kepada Marni untuk merubah penampilannya yang cupu itu.

8 tahun kemudian, Marni telah menjadi seorang Public Relation yang sukses, cantik, dan dia baru saja mendapatkan promosi sebagai wakil direktur di perusahaannya. Marni yang bekerja di luar kota berencana untuk kembali ke kota asalnya karena Will akan menikah. Di pesawat ketika dia akan menuju kampung halamannya, Marni telpon-telponan dengan ibunnya, Gail (Jamie Lee Curtis). Gail bertanya apakah Marni mengenal Joana, karena mereka berasal dari satu sekolah.. Marni merasa tidak kenal dengan Joanna, bahkan nama Joanna juga tidak pernah dia dengar selama dia di SMA. Namun setelah dia melihat kembali foto yang dikirimkan Will untuk dia, dia baru menyadari bahwa Joanna sang tunangan kakanya adalah seseorang yang mem-bully dia selama di SMA.

Sesampainya di rumah, Marni tidak langsung bertemu dengan Joanna, karena Joanna sedang pergi dengan Will dan anjingnya. Sampai akhirnya Joanna dan Will sampai di rumah, dan Marni pun bertemu dengan Joanna. Joanna bertingkah laku seakan-akan tidak mengetahui siapa Marni sebenarnya. Marni yang bingung harus berbuat bagaimana, karena selama dia di sana dia harus berpura-pura seperti dia tidak memiliki masalah dengan Joanna.

Bukan hanya Marni yang bertemu kembali dengan rivalnya sewaktu di SMA. Gail bertemu dengan Ramona (Sigourney Weaver), di mana merek sewaktu SMA juga saling berselisih. Ramona adalah tantenya Joanna. Joanna yang sudah tidak memiliki orangtua, saat ini dia hanya memiliki Ramona sebagai keluarganya. Gail dan Ramona pun selama bertemu berperilaku seperti tidak ada apa-apa di antara mereka berdua.

Hingga akhirnya hari pernikahan Will dan Joanna semakin dekat, Marni mulai memikirkan cara untuk mengungkapkan jati diri Joanna yang sebenarnya. Tapi dia tahu kalau Will tidak mungkin akan langsung percaya pada omongannya jika dia tidak memiliki bukti yang cukup kuat. Marni akhirnya meminta bantuan Ben (Billy Unger), adiknya. Marni meminta Ben untuk membantunya menggali halaman sekolahnya untuk mengambil kapsul waktu yang seharusnya baru boleh digali dan dilihat 50tahun kemudian.

Sehari sebelum pernikahan kakaknya berlangsung, mereka mengadakan acara. Di acara itu, Joanna bernyayi dan menari untuk Will. Selain itu, ayah Will, Mark (Victor Garber), memberikan kata sambutan yang berisikan ucapan terima kasih untuk segala pihak yang telah hadir dan membantu acara pernikahan anaknya besok. Saat Mark bertanya apakah ada  lagi orang yang ingin berbicara, Tim (Kyle Bornheimer) mengangkat tangannya untuk meminta ijin berbicara di depan. Mark pun mempersilahkan Tim untuk berbicara. Tim adalah mantan tunanga Joanna sewaktu dia baru lulus dari SMA. Tim yang masih sangat mengharapkan Joanna merasa frustasi dan menjadi out of control. Dia mengatakan semua hal dan kenangan-kenangannnya sewaktu bersama Joanna. Will menjadi bingung, Joanna panik, dan Mark segera mengambil alih microphone Tim. Suasana mulai terkontrol lagi. Kini saatnya memutar video perjalanan cinta Will dengan Joanna. Namun nyatanya, video yang diputar justru berisikan video dari kapsul waktu yang seharusnya baru boleh dilihat 50 tahun yang akan datang. Di video itu terlihat jelas Joanna merupakan seseorang yang kejam dan suka menindas siswa lain, yaitu Marni. Bahkan Joanna menganggap bahwa SMA adalah sebuah penjara dan dia adalah sipir penjara itu. Jadi dia bebas melakukan apa saja dan menindas semua yang lemah. Will menjadi semakin bingung dengan keadaan saat itu. Dia segera menyabut kabel layar yang menayangkan video itu. Joanna hanya bisa menangis dan tertunduk malu. Dia meminta Will untuk mendengarkan penjelasan dari dirinya terlebih dahulu. Namun Will yang merasa telah dibohongi dari awal  tidak mengijinkan Joanna untuk membela dirinya.

Joanna tahu bahwa video itu adalah bagian dari rencananya Marni. Sebelum acar itu dimulai, dia dan Marni telah bertemu dan Marni meminta dirinya untuk memohon maaf kepada Marni atas semua yang terjadi sewaktu mereka di SMA. Joanna terlalu sombong, sehingga dia hanya sekedar mengucapkan "sorry" tanpa terlihat  penyesalan dari dalam dirinya. Marni meminta Joanna untuk lebih serius meminta maaf dan mengancam akan membongkar identitas Joanna yang sebenarnya kepada Will jika dia tidak serius meminta maaf. Joanna justru malah berbalik mengancam Marni jika dia berani membongkar identitasnya.

Marni benar-benar menjalankan ancamannya. Acara malam itu pun jadi hancur berantakan. Bahkan dia terlibat perseteruan dengan Joanna. Hingga akhirnya Will melihat sendiri saat Joanna menyiram Marni dengan makanan yang ada di tempat itu. Joanna kaget karena ternyata Will melihat perbuatannya. Joanna mencoba menjelaskan keadaan yang terjadi pada Will. Namun Will terlanjur kecewa dan sakit hatinya.Dia bahkan bertanya siapa yang akan dia nikahi besok. Apakah sosok Joanna yang dia kenal atau Joanna "sang sipir" di SMA?

Ramona yang tidak terima keponakannya dibuat hancur berantakan oleh Marni segera menemui Gail. Dia mengatakan "Like mother like daughter". Gail yang tersinggung dengan ucapan Ramona segera beradu mulut dengan Ramona. Mereka bukan hanya membahas yang terjadi pada malam itu, tapi juga masalah mereka yang selama ini tidak pernah selesai dan menjadi "unfinished situation". Ramona yang cemburu dengan kesuksesan Gail di SMA akhirnya bertekad untuk bekerja keras agar dia memiliki "sesuatu" yang dapat dia banggakan juga. Gail bahkan merebut pria yang saat itu disukai oleh Ramona. Setelah mereka mengeluarkan semua unek-unek yang selama ini terpendam, akhirya mereka kembali akur dan saling meminta maaf.

Tidak jauh berbeda dengan yang terjadi pada Marni dan Joanna. Malam hari saat Marni sedang tidur, dia dibangunkan oleh anjingnya, coco puff. Anjingnya menuntun dia ke suatu tempat, yaitu tempat di mana Joanna berada. Joanna berada di depan kulkas, dan dia berusaha untuk memakan makanan yang ada di sana. Joanna terlihat tertekan dan depresi. Marni segera mendekati Joanna dan meminta Joanna untuk tidak makan lagi. Marni duduk di sebelah Joanna. Dia berusaha menghibur Joanna. Joanna akhirnya meminta maaf kepada Marni atas segala hal yang dia lakukan selama di SMA. Joanna benar-benar tulus meminta maaf, dan dia menceritakan betapa dia sangat mencintai Will dan keluarganya. Joanna yang sudah tidak memiliki orang tua, merasa sangat bahagia berada di tengah-tengah keluarga Will yang harmonis. Joanna juga sangat menyesali pernikahannya dengan Will yang gagal berlangsung.

Marni mencari cara agar Will mau berbicara dengan dia. Hingga pada suatu hari, saat Will sedang jogging, Marni berusaha mengikuti Will, namun Will justru meminta Joanna untuk menjauhinya. Marni pun berpura-pura kakinya terpelintir. Will yang panik mendengar Marni kesakitan segera menghampiri Marni. Dia sadar bahwa Marni hanya berpura-pura. Pada saat itu, Marni segera meminta maaf kepada Will dan menjelaskan bahaw Joanna saat ini telah berbeda dengan Joanna sewaktu SMA. Will menerima penjelasan Marni, dan segera berbaikan kembali dengan Joanna.

Di akhir film, Will dan Joanna akhirnya menjalankan pernikahan mereka di rumah sakit. Mereka berdua sama-sama masuk rumah sakit karena mereka jatuh dari rumah pohon yang ada di halaman rumah Will. Joanna meminta Marni untuk menjadi pendamping mempelai wanita.








REVIEW: THE SOCIAL NETWORK (2010)

Jumat, 12 November 2010

| 0 komentar

Film ini memiliki alur cerita mundur, karena berdasarkan penjelasan dan cerita Mark selama dia di interogasi oleh pengacaranya Eduardo dan kembar Winklevoss.

Awal adegan di film ini cukup dapat memberikan gambaran kepada kita mengenai sosok Mark Zuckerberg. Selanjutnya dari adegan satu ke adegan yang lain film ini terasa cepat dan dapat membuat sedikit kita yang menontonnya merasa bosan. Namun semua itu dapat terbayar dengan kualitas akting dari Jesse Eisenberg, Andrew Garfield, hingga Justin Timberlake.

Jesse Eisenberg memainkan karakter Mark dengan apik dan dapat diacungi jempol. Cocok sekali dia dengan gaya nerd yang khusus dalam diri Mark. Acuh tak acuh dengan keadaan di sekitarnya dan kepandaiannya Mark dapat ditampilkan oleh Eisenberg. Brilian sekali...

Hal ini juga yang terjadi oleh Andrew Garfield. Dia pas sekali dengan peran Eduardo. Rasanya tak sabar menunggu untuk melihat dia nanti berperan sebagai Spiderman, yang notabene karakternya sangat berbeda sekali denga Eduardo.

Kehadiran Justin Timberlake dalam film ini awalnya gw kira hanya sebagai pemanis saja. Tapi kenyataannya.... WOOOOOWWWWW..... keren skali Justin dalam memerankan Sean Parker. Aktingnya terlihat alami dan seperti telah kampiun dalam dunia akting.

Walau film ini didukung oleh kualitas akting yang patut kita acungi jempol, namun film ini kurang dalam membahas konflik yang terjadi di film ini. Terasa "setengah-setengah". Karena penyelesaian konflik yang ada di film ini hanya lewat sepotong-sepotong kalimat, seperti "Kembar Winklevoss akhirnya mendapatkan bayaran ganti rugi sebesar 62 juta dollar AS", dan lain sebagainya.
Yaa....memang sih kalau dijabarkan semuanya tidak akan cukup hanya dalam waktu 121 menit.

SYNOPSIS: THE SOCIAL NETWORK (2010)

| 0 komentar

Film ini dibuka dengan adegan di mana Mark Zuckerberg (Jesse Eissenberg) sedang makan malam bersama pacarnya, yaitu Erica Albright (Rooney Mara). Makan malam itu tida sukses dan justru membuat Mark diputusin oleh pacarnya.

Merasa disakiti oleh Erica yang memutuskan dia, Mark pun segera menulis tentang Erica di blognya. Di sana dia menyamakan Erica dengan hewan ternak, menrendahkan IQ-nya, dan segala macam hal yang menjelek-jelekkan Erica. Blog itu dibaca hampir sebagian besar mahasiswa. Erica mengetahui isi blog Mark itu dari temannya.

Selanjutnya Mark ingin membuat sebuah website yang dapat mengukur daya tarik mahasiswi Harvard. Untuk membuat website itu, Mark meng-hack database asrama-asrama yang ada di Harvard, untuk men-download gambar dan nama-nama mahasiswi Harvard. Dalam usahanya untuk meng-hack itu, Mark dibantu oleh Eduardo Saverin (Andrew Garfield). Bersama dengan Eduardo, Mark membuat sebuah website yang diberi nama FaceMash. FaceMash dapat digunakan oleh mahasiswa Harvard untuk membandingkan mahasiswi yang satu dengan yang lain.

Akibat ulahnya membuat website dan meng-hack database asrama-sarama itu dia dihukum 6 bulan  masa percobaan akademis setelah traffic website-nya membuat jaringan Harvard menurun. Selain itu, Mark menjadi pria yang paling dibenci oleh mahasiswi-mahasiswi Harvard. Namun bagaimana pun juga popularitas FaceMash yang hanya dibuat dala waktu semalam itu telah menrik perhatian Cameron Winklevoss dan Tyler Winklevoss (kedua-duanya diperankan oleh Armie Hammer) yang merupakan sepasang kembar identik, dan Divya Narendra (Max Minghella). Mereka bertiga juga mahasiswa Harvard. Kembar Winklevoss meminta Mark untuk menjadi programmer dalam website ciptaan mereka, yaitu Harvard Connection.

Tidak lama kemudian, Mark mengutarakan keinginnannya untuk membuat situs jejaring sosial yang khusus dapat digunakan oleh mahasiswa Harvard, yang dia beri nama Thefacebook, kepada Eduardo. Dia menjelaskan kepada Eduardo bahwa nanti di Thefacebook seseorang dapat men-share-kan informasi personalnya dengan aman. Eduardo setuju dengan ide Mark dan dia bersedia membantu Mark untuk mewujudkan website Thefacebook. Eduardo membantu dalam segi finansial, dia menyumbangkan beberapa ribu dollar kepada Mark.  Hanya dalam waktu beberapa hari, Mark akhirnya dapat menyelesaikan website itu. Lalu dia segera meng-online-kan Thefacebook bersama Eduardo. Thefacebook mulai memperlihatkan kemajuan dalam user-nya.  Kembar Winklevoss dan Narendra yang sebelumnya telah memiliki kesepakatan dengan Mark merasa bahwa ide mereka telah dicuri oleh Mark. Cameron dan Narendra ingin segera menuntut Mark, namun dilarang oleh Tyler yang meyakinkan mereka bahwa mereka dapat menyelesaikan masalah ini selayaknya "Harvard Gentleman" tanpa melewati pengadilan.

Dalam kuliah umum yng dibawakan oleh Bill Gates, Eduardo berkenalan dengan Christy Lee (Brenda Song) dan temannya. Kedua gadis itu mengundang Eduardo dan Mark ke sebuah Bar dan selanjutnya mereka having sex in toilet. Di Bar itu, Mark melihat mantan pacarnya, dan dia segera menghampirinya. Mark bercerita dan menanyakan kepada Erica mengenai Thefacebook. Erica yang tidak mengetahui keberadaan Thefacebook, karena dia bukan mahasiswi Harvard, membuat Mark ingin segera melebarkan daya jangkau TheFacebook. Agar Thefacebook dapat digunakan oleh mahasiswa selain Harvard.

Usaha Mark untuk meng-expand Thefacebook berhasil, karena mulai banyak mahasiswa-mahasiswa lain yang menggunakan Thefacebook. Di samping itu, Kembar Winklevoss dan Narendra terus berusaha untuk menuntut Mark. Ayah dari kembar Winklevoss memiliki connection dengan pemimpin Harvard, maka dengan mudah mereka dapat mengatur pertemuan dengan Presiden Harvard, Larry Summers (Douglas Urbanski). Mereka menjelaskan bahwa Mark telah melanggar tata tertib Harvard yang melarang mahasiswa mencuri ide dan karya orang lain. Namun Summers merasa ini bukanlah kasus besar yang harus "dipikirkan" oleh Harvard. Maka permohonan mereka kepada Summers pun ditolak.

Di saat kembar Winklevoss dan Narendra mencari-cari cara untuk menuntut Mark, Mark justru sedang berusaha untuk semakin melebarkan lagi sayap Thefacebook. Mark ditemani oleh Eduardo dan Christy Lee pergi menemui founder situs Napster, Sean Parker (Justin Timberlake). Dari pertemuan itu, Eduardo merasa skeptis terhadap Parker. Beda halnya dengan Mark yang justru tertarik sekali dengan Parker. Parker bahkan memberikan saran kepada Mark untuk membuang kata "The" dari Thefacebook, agar tinggal menjadi Facebook, yang menurut dia itu lebih simpel dan elegan.

Di saat Eduardo sedang berada di New York untuk mencari pemasang iklan di Facebook, Mark justru memindahkan kantor Facebook ke Palo Alto, seperti yang disarankan Parker. Sekembalinya Eduardo dari New York dia marah terhadap Mark yang telah memindahan kantor Facebook dan membuat perjanjian usaha untuk Facebook dengan Parker. Karena Eduardo merasa sangat emosi, maka diasegera membekukan dana Facebook yang selama ini didapatkan dari dia. Setelah itu Eduardo kembali ke apartemennya, dan Christy membangunkan dia di tengah malam hanya untuk meributkan status single yang di cantumkan Eduardo di halaman Facebook-nya. Eduardo yang merasa lelah dengan semua kejadian belakangan ini dan juga lelah dengan sifat Christy yang sangat posesif akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Christy.
Saat itu juga Eduardo menerima telepon dari Mark yang mengatakan bahwa Facebook berhasil mendapatkan dukungan dana berkat bantuan dari kenalannya Parker.

Kembar Winklevoss dan Narendra yang mengetahui bahwa Facebook telah semakin berkembang semakin mebulatkan tekad mereka untuk mentut Mark.

Eduardo akhirnya kembali untuk mendukung Mark, dan dia bersedia menandatangani surat perjanjian pembagian persenan saham Facebook dengan investor kenalannya Parker. Hingga akhirnya pada suatu saat, Eduardo sedang mengunjungi kantor Facebook, yang saat itu sedang menunggu Facebook menembus satu juta pengguna aktif, dan dia dituntun untuk segera ke sebuah ruangan dan diminta untuk menandatangani surat perjanjian lagi. Dan di sini Eduardo terlebih dahulu membaca isi surat perjanjiannya. Setelah itu dia mengetahui bahwa selama ini dia ditipu, surat perjanjian yang sebelumnya telah dia tanda tangani ternyata memberitahu bahwa saham dia di Facebook telah diturunkan menjadi 0,03%.

Eduardo yang merasa sangat marah dan kecewa segera menghampiri Mark. Mark yang telah berusaha membela diri namun akhirnya Eduardo memberikan peringatan keras kepada Mark untuk segera mencari pengacara untuk dirinya, Karena Eduardo akan menuntutnya. Dia bukan hanya akan meminta haknya yang 30%, tapi dia akan mengambil semuanya.

Parker yang berhasil membuat Eduardo berang dan mengamuk meminta petugas keamanan untuk membawa keluar Eduardo. Parker segera menghibur Mark untuk tidak bersedih lagi, karena dalam beberapa detik lagi pengguna Facebook akan menembus angka satu juta pengguna. Setelah menembus satu juta pengguna, Parker beserta seluruh karyawan Facebook menggelar pesta meriah di sebuah rumah untuk merayakan keberhasilan Facebook. Di tengah-tengah, pesta itu diberhentikan oleh polisi. Parker yang sedang berada di kamar atas rumah itu bersama teman-temannya, tadinya tidak mengetahui adanya polisi di rumah itu. Setelah salah satu dari mereka menyadari ada yang aneh dengan keadaan di bawah, dia meminta Parker untuk memeriksa keadaan di bawah. Parker yang membuka pintu kamar dan melihat keadaan sekitar dan mengetahui adanya polisi segera memberitahukan teman-temannya yang ada di kamar itu. Namun mereka tidak memiliki banyak waktu untuk merapikan diri dan ruangan mereka. Polisi telah sampai di kamar itu dan mereka menemukan bubuk obat terlarang di telapak tangan Parker. Parker dan teman-temannya segera di bawa ke kantor polisi.

Parker pun menelepon Mark dari kantor polisi memberitahu keadaan yang terjadi. Mark langsung terlihat lemas. Parker yang meinta maaf kepada Mark dan meminta Mark untuk tidak usah khawatir akhirnya dimnta Mark untuk "Go Home".













It's About What???

2006 (3) 2007 (1) 2008 (5) 2009 (4) 2010 (37) 2011 (43) 3D (4) Academy Awards (2) Action (13) Adam Sandler (1) Adventure (1) Alex Pettyfer (1) Amanda Seyfried (3) Amber Heard (2) Amy Adams (1) Andrew Garfield (1) Angelina Jolie (1) Anne Hathaway (2) Ashton Kutcher (1) Asian (6) Ben Affleck (2) Ben Stiller (1) Biography (4) Blake Lively (1) Bruce Willis (2) Cam Gigandet (1) Cameron Diaz (1) Chloë Moretz (1) Chris Cooper (1) Chris Pine (1) Christian Bale (1) Christina Aguilera (1) Christina Ricci (1) CIA (1) Colin Firth (1) Comedy (10) Crime (11) Dakota Fanning (1) Dance (1) Daniel Radcliffe (1) Denzel Washington (1) Documenter (1) Drama (49) Drew Barrymore (2) Dustin Hoffman (1) Dwayne Johnson (1) Education (1) Emma Roberts (1) Emma Watson (1) Erotic (1) Facebook (2) Family (16) Fantasy (11) Fiction (4) Game (1) Game Online (1) Geoffrey Rush (1) Gerrard Butler (1) Halle Berry (1) Han Ji-Hye (1) Hayden Panettiere (1) Helena Bonham-Carter (1) History (1) Horror (20) India (1) Jake Gyllenhaal (1) Jalan-jalan (1) Jason Statham (1) Jennifer Aniston (1) Jennifer Lopez (1) Jepang (2) Jesse Eisenberg (2) Jessica Alba (1) Johny Depp (1) Josh Duhamel (1) Julia Roberts (1) June (1) Justin Long (2) Justin Timberlake (1) Kate Beckinsale (1) Katherine Heigl (1) Keira Knightley (1) Kevin Costner (1) Kristen Bell (2) Lee Chun-Hee (1) Lee Hwi-Hyang (1) Leighton Meester (1) Liam Neeson (1) Life As We Know It (2) Lippo Cikarang (1) Little Fockers (1) Logan Lerman (1) Ludacris (1) March (1) Mark Wahlberg (1) Mark Zuckerberg (1) Mary-Kate Olsen (1) Michelle Williams (1) Mila Kunis (1) Morgan Freeman (1) Movie (64) Movie Release (3) MTV Movie Awards (1) Musical (1) Mystery (11) Naomi Watts (1) Natalie Portman (2) Nicholas Cage (1) Nicole Kidman (1) November (1) Oscar (2) Owen Wilson (2) Psikologis (3) Ray Winstone (1) Rebeca Hall (1) Review (61) Robert De Niro (2) Romance (14) Rosario Dawson (1) Rupert Grint (1) Russel Crowe (1) Ryan Gosling (1) Ryan Reynolds (1) Sam Rockwell (1) SciFi (3) Sean Penn (1) South Korea (3) Sport (1) Synopsis (10) Thailand (1) Thriller (25) Tommy Lee Jones (1) Vanessa Hudgens (1) Waterboom (1)

Count Me In....

Diberdayakan oleh Blogger.
 
blog-indonesia.com